Rabu, 15 Agustus 2012

OST - Ambilkan Bulan (2012)

OST - Ambilkan Bulan (2012)
Sudah lama kita tidak mendapatkan ide segar di balik produksi album kompilasi, terutama untuk lagu anak-anak. Album ini adalah manifestasi dari ide lumayan brilian: lagu anak-anak yang dinyanyikan band "dewasa". Album ini segera mengingatkan saya pada album kompilasi pada tahun 1995 yang berjudul "Saturday Morning" yang juga berisi lagu-lagu yang ditujukan untuk anak-anak.

Rasa senang muncul bila kita mendengarkan album ini karena kita mendapatkan nuansa berbeda dari lagu-lagu ciptaan AT Mahmud yang sudah sering kita dengarkan. Sebenarnya tidak seluruh lagu di album ini dinyanyikan bukan oleh anak-anak karena masih ada satu lagu yang dibawakan oleh penyanyi anak-anak, Lana Nitibaskara. Lagu-lagu yang dinyanyikan dengan nuansa "keras" lebih menarik perhatian, yaitu Aku Anak Indonesia, Kereta Apiku, dan Anak Gembala.

Album ini bagus namun lagu-lagu karya AT Mahmud sudah lumayan sering muncul, antara lain dalam album Tasya dan beberapa OST film sebelumnya. Padahal masih ada beberapa pencipta lagu anak yang lagu-lagunya bisa terus dinyanyikan, didokumentasikan, dan didistribusikan, misalnya saja lagu-lagu bu Sud dan bu Kasur.

Daftar lagu:
1. Sheila on 7 - Ambilkan Bulan
2. She - Paman Datang
3. The Changcuters - Libur Tlah Tiba
4. Superman is Dead - Aku Anak Indonesia
5. Cokelat - Mendaki Gunung
6. Astrid - Bintang Kejora
7. Judika - Kereta Apiku
8. Tangga - Pelangi
9. /Rif - Anak Gembala
10. Numata - Amelia
11. Lana Nitibaskara - Ambilkan Bulan

Various Artist - Saturday Morning: Cartoons Greatest Hits (1995)

VA - Saturday Morning:
Cartoons Greatest Hits (1995)
Bagi penikmat musik dekade 1990-an hampir dipastikan tidak melewatkan album kompilasi ini. Album ini adalah salah satu album kompilasi dengan materi yang sangat bagus dan ide yang brilian. Ide lagu-lagu dari film kartun anak-anak yang dinyanyikan bukan oleh anak-anak adalah ide cerdas.

Film kartun yang populer, termasuk di Indonesia, dan dinyanyikan oleh banyak band kugiran pada era 1990-an tentu saja menghasilkan teks media yang oke. Apalagi secara kuantitas lagu yang dimunculkan lumayan banyak, ada 19 lagu.

Mendengarkan album ini membuat saya teringat kembali saat-saat mendengarkannya bersama teman-teman kuliah. Dahulu itu jumlah kaset yang kami miliki tidak banyak sehingga mendengarkan bersama-sama dan saling bertukar pinjama adalah cara yang ditempuh untuk menikmati musik dengan baik dan mendalam.

Daftar lagu:
Side one:
1. Liz Phair with Material Issue - The Tra La La Song (One Banana, Two Banana) (from The Banana Splits Adventure Hour)
2. Sponge - Go Speed Racer Go (from Speed Racer)
3. Mary Lou Lord with Semisonic - Sugar Sugar (from the Archie Show)
4. Matthew Sweet - Scooby-Doo, Where are You?
5. Juliana Hatfield and Tanya Donelly - Josie and the Pussycats
6. Collective Soul - The Bugaloos
7. Butthole Surfers - Underdog
8. Helmet - Gigantor
9. Ramones - Spider-man
10. Reverend Horton Heat - Johny Quest/Stop that Pigeon (from Dastardly and Muttley in Their Flying Machines)

Side two:
1. Frente! - Open Up Your Heart and Let the Sun Shine in (from the Flintstone)
2. Violent Femmes - Eep Opp Ork Ah - Ah (Means I Love You) (from the Jetsons)
3. Dig - Fat Albert Theme (from Fat Albert and the Cosby Kids)
4. Face to Face - I'm Popeye the Sailor Man
5. Tripping Daisy - Friends/Sigmund and the Seamonsters
6. Toadies - Goolie Get-Together (from Groovie Goolies)
7. Sublime - Hong Kong Phooey
8. The Murmurs - H.R. Pufnstuf
9. Wax - Happy, Happy, Joy, Joy

Kasetnya

Various Artist - Into the Eighties (1995)

VA - Into the Eighties (1995)
Bagi saya pribadi ada tiga era dalam mengakses teks media atau mendengarkan musik rekaman, yaitu era 1980-an, 1990-an, dan 2000-an. Setiap era memiliki karakter mengakses yang berbeda. Era 1980-an adalah masa awal saya mendengarkan musik. Musik era-era sebelumnya juga saya dengarkan pada masa tersebut namun musik 1980-an yang didengar di era yang sama lebih memberikan efek pada kenangan di ingatan dan hati.

Pada era 1980-an saya belum memahami kesatuan album sebagai sebuah unit teks atau pesan media. Saya lebih mengenal musik populer per lagu dan tidak mengerti betul makna yang muncul walau pada akhirnya saya mendengarkannya satu album penuh.

Album ini adalah salah satu kompilasi terbanyak dan terlengkap yang mendokumentasikan musik 1980-an dan seingat saya, saya membelinya di toko CD yang kini sudah "almarhum", M Studio, pada saat diskon lumayan besar. Album ini cukup adil pada lagu, ada yang sangat terkenal, ada juga yang kurang terkenal.


Daftar lagu:
CD 1
1. Frankie Goes to Hollywood - Two Tribes
2. The Police - Every Breath You Take
3. Eurythmics - Who's That Girl
4. Erasure - Sometimes
5. Duran Duran - Girls on the Film
6. Tears for Fears - Shout
7. Blondie - Call Me
8. Yazoo - Don't Go
9. The Pretenders - Go to Sleep
10. The Smiths - How Soon is Now
11. Dexy's Midnight Runners - Geno
12. The Specials - Ghost Town
13. Fun Boy Three - Our Lips are Sealed
14. Madness - House of Fun
15. Culture Club - Do You Really Want to Hurt Me
16. The Stranglers - Golden Brown
17. Talk Talk - It's My Life
18. ABC - The Look of Love
19. Spandau Ballet - Gold
20. Haircut 100 - Love Plus One
21. The Lover Speaks - No More I Love You's

CD 2
1. New Order - Blue Monday
2. Kraftwerk - The Model
3. Heaven 17 - Temptation
4. Japan - I Second That Emotion
5. OMD - Enola Gay
6. Martha and the Muffines - Echo Beach
7. The Human League - Sound of the Crowd
8. M - Pop Muzik
9. Aztec Camera - Somewhere in My Heart
10. Everything But the Girl - I don't Want to Talk about It
11. The Style Council - You're the Best Thing
12. Department S - Is Vic There
13. Bow Wow Wow - Go Wild in the Country
14. Primitives - Crash
15. Echo and the Bunnymen - The Killing Moon
16. The Jam - 16 - Down in the Tube Station at Midnight
17. Elvis Costello and the Attractions - I Can't Stand Up
18. Landscape - Einstein A Go-Go
19. Ultravox - Vienna

Third Eye Blind - Self Title (1997)

Third Eye Blind - Third Eye Blind (1997)
Hal yang menyenangkan dari mendengarkan musik, dibandingkan dengan teks media yang lain, adalah situasi ketika mengakses mudah diingat kembali. Mendengarkan album ini selalu mengingatkan saya pada dekade 1990-an, pada pertengahannya tentu saja, ketika status pembelajar sarjana masih melekat.

Album ini menjadi semacam "soundtrack" dalam beraktivitas bersama teman-teman dan berkuliah. Rasanya suasana dinamis, cerah, optimis, tanpa rasa takut, yang sekira muncul pada era tersebut hadir kembali menghiasi hari.

Semua lagu di album ini bagus. Bagi saya album ini adalah album terbaik dari Third Eye Blind karena soliditas materi dan beragamnya topik masa muda yang dimunculkan.
Daftar lagu:
1. Losing a Whole Year
2. Narcolepsy
3. Semi-Charmed Life
4. Jumper
5. Graduate
6. How's It Going to Be
7. Thanks a Lot
8. Burning Man
9. Good for You
10. London
11. I Want You
12. The Background
13. Motorcycle Drive By
14. God of Wine

Kamis, 09 Agustus 2012

......

Sepi pagi mengiris mimpi
Apa-apa yg diharapkan tak semua terwujud
Apa-apa yg ada mungkin tak sesuai harapan
Namun Kau adalah urat nadi
Dekat sekali
Gigil yg mengingatkan hidup ini indah, tiap detiknya tak ada yg sia-sia

(6 Agustus 2012)

Jumat, 03 Agustus 2012

Tristan - Home (2012

Tristan - Home (2012)
Awalnya saya tidak begitu tertarik mendengarkan album ini cepat-cepat karena menurut impresi saya, album dengan musik folk semacam ini bisa didengarkan kapanpun dengan akses yang lambat.

Namun saya keliru, mestinya saya mendengarkan album ini pada kesempatan pertama setelah mendapatkannya, karena album ini indah, dan karena kesebelas lagu yang hadir di album sangat cocok menemani hari-hari saat ini.

Semua lagu enak didengarkan, terutama satu-satunya lagu berbahasa Indonesia, "Jelang Malam". Semua lagu membawa kita pada kesunyian yang kontemplatif. Mungkin inilah yang disebut "rumah", bukan dalam arti fisik, namun dalam makna keadaan yang membuat kita selalu merasa kembali untuk melanjutkan hidup dengan lebih baik. Musik pelan yang membius dan lirik yang tepat membuat album ini mudah untuk disukai dan didengarkan dengan mendalam.

Daftar lagu:
1. Songbird
2. Jelang Malam
3. Honestly
4. Let You Down
5. Maybe Someday
6. Morning Light
7. Alive
8. Song for Jean
9. Home
10. Hold It Close
11. Fine

OST Soegija (2012)

Djaduk Ferianto, dkk - OST Soegija (2012)
Suatu teks seringkali tidak monolit.  Bukan dari pemaknaannya saja tentu, namun dari kehadiran formatnya seperti teks media yang coba saya takar berikut ini. Teks album OST Soegija ini tentu saja akan lebih maksimal bila dibarengkan dengan memaknai teks filmnya. Namun jujur saja, sewaktu film ini diputar, saya tidak mendapatkan tiketnya, yang kabarnya habis dan hampir semua didistribusikan melalui gereja-gereja.

Pada titik inilah, untuk memaknai teks, konteks menjadi sangat penting. Terlepas dari pro-kontra film ini ramai dibicarakan di dunia maya bahkan sebelum film dirilis. Salah satu aras pendapat menyebutkan bahwa film ini adalah film misionaris. Lalu apa masalahnya? toh, film "Ayat-Ayat Cinta" dan "Sang Pencerah" juga ada dalam fungsi yang sama.

Bagi saya film ini penting bagi kita, bangsa Indonesia, yang multikultur dan pluralis secara de facto, nyatanya kekuatan Indonesia adalah keberagaman yang kita miliki sejak dulu. Saya lebih menyalahkan negara yang seringkali abai dengan kenyataan bahwa kita ini majemuk. Mestinya negara memproduksi film yang mendukung keberagaman, film-film tentang semua tokoh agama dan peran mereka bagi bangsa mestinya diproduksi agar kita semua dan anak cucu nanti tahu bahwa kita bahagia dengan keberagaman.

Kembali pada teks yang ditakar. Secara mengejutkan, album OST ini bagus sekali. Saya tidak jemu mendengarkannya bahkan saya bisa menangkap beberapa adegan film dalam trailer yang saya tonton, juga karena foto-foto film yang sudah saya akses. Djaduk Ferianto dkk memproduksi teks media yang oke, yang membuat saya menikmati musiknya sekaligus membuat saya ingin menonton filmnya dalam kesempatan pertama bila mendapatkan kesempatan.

Daftar lagu:
1. Zandvoort Aan De Zee
2. Langkahku
3. Pengabdian yang Kau Pinta
4. Donga
5. Lentera
6. Theme Soegija
7. Dood (kematian - Belanda)
8. Soedara Tua
9. Koto dan Suling
10. Anak Katulistiwa

Various Artist - Lain Ladang, Lain Jazznya (2011)

Album ini termasuk terlambat saya dengarkan karena ketiadaan akses sebelumnya, namun ketika seorang pembelajar memberikan album ini sebagai tanda terima kasih, album ini kontan saya dengarkan. Mestinya album ini didengarkan berdampingan dengan aktivitas Ngajogjazz manggung di mana kita akan mendapatkan akses maksimal atas teks. Sayangnya, saya tidak sempat menonton Ngajogjazz tahun kemarin karena suatu hal. Walau begitu, tidak mengakses teks utama, menonton Ngajogjazz, teks kedua ini pun tak apa. Teks kedua, album kompilasi "Lain Ladang, Lain Jazznya", ini sudah mewakili visi utama Ngajogjazz.

Mendengarkan album ini, kita akan langsung paham bahwa untuk menyikapi perbedaan kultur bukanlah menolak atau menelannya bulat-bulat namun menghibridanya, menggabungkannya dengan ciamik. Tindakan tersebut terasa di album ini, semua lagu adalah campuran manis antara dua unsur musik atau lebih. Itulah sebabnya mengapa jazz itu asyik, mengapa musik itu indah, digabungkan sana-sini membuat hasilnya lebih indah dan terasa.

Daftar lagu:
1. Blank on 5 - Summertime - Tak Tong-tong
2. daSoul feat. Rapai Project - Caravan - Langgam Musik Tarian Aceh
3. EveryDay - So in Love
4. Chick Yen - Mr. PC
5. Bear Project feat. Bawien & Dendang Banua - Nature Boy
6. Malve Meets the Distortions (MmTD) - It don't Mean A Thing
7. OriSinden - Softly as in A Morning Sunrise
8. MuciChoir dan Bli n Bli Lainnya - A Night in Tunisia - Padang Bulan
Ngayogjazz, Lain Ladang Lain Jazznya (2011)

Dub Youth - Dub Youth (2012)

Dub Youth - Dub Youth (2012)
Sudah lama saya tidak mendapatkan album musisi Indonesia yang bisa mengajak bergoyang seperti album ini. Semua lagu mengasyikkan untuk didengar apalagi menjadi teman berjoget.

Bom kelihatannya menjadi hal penting di dalam album ini. Ada dua lagu yang berkisah tentang bom, baik sebagai metafor atau keadaan sesungguhnya. Terutama lagu "Bombassu" yang menampilkan Jogja Hiphop Foundation. Lagu yang berkisah tentang Yogyakarta yang semestinya menjadi potret bagi Indonesia di mana keberagaman dan kerukunan hidup menjadi rujukan.


Daftar lagu:
1. Heavyweight Champion Sound (Intro)
2. Love 2 C U Dance
3. Whiskey & Wine
4. Dancehall King
5. Bomb Da Town
6. Bombassu (feat. Jogja Hiphop Foundation)
7. Loco
8. Boyz don't Mess (feat.  Yacko & Nova)
9. Millenium Rude Boys

Kamis, 02 Agustus 2012

Genesis - Invisible Touch (1986)

Genesis - Invisible Touch (1986)
Album ini mengingatkansaya pada seorang rekan di masa kecil. Usianya empat tahun lebih tua dari saya namun kami lumayan akrab dan saya terbiasa mendengarkan album-album 1980-an di kamarnya di lantai dua rumahnya yang sempit karena aslinya kamarnya tidak didesain untuk ruangan, hanya langit-langit rumah.

Teman saya itu mengenalkan saya pada penyanyi era 1980-an, baik yang awal seperti Genesis dan YES dan yang tengah, seperti Pet Shop Boys, Duran Duran, dan A-Ha. Nah, album ini termasuk sering saya dengarkan sembari membaca komik silat.

Setelah mulai mengerti musik populer, saya semakin menyadari album ini memang album bagus, salah satu yang terbaik di dekade 1980-an. Semua lagu di album ini bagus, antara lain "Invisible Touch" yang cocok untuk jadi pembuka album, "The Brazilian" yang merupakan lagu instrumental yang menghentak. Lagu ini sempat masuk ke dalam album kompilasi mengenai konservasi lingkungan. Dan tentu saja, lagu "In to Deep". Lagu yang menurut saya menjadi salah satu lagu cinta terbaik sepanjang masa. Lagu ini bicara perpisahan namun tetap dengan penyampaian yang indah dan elegan.

Daftar lagu:
Side one
  1. Invisible Touch
  2. "Tonight, Tonight, Tonight
  3. Land of Confusion
  4. In Too Deep
Side two
  1. Anything She Does
  2. Domino
    1. Part one: In the Glow of the Night
    2. Part two: The Last Domino
  3. Throwing It All Away
  4. The Brazilian

Smashing Pumpkins - Mellon Collie and Infinite Sadness (1995)

Smashing Pumpkins - Mellon Collie and Infinite Sadness (1995)
Salah satu album sangat bagus dari dekade 1990-an ketika Smashing Pumpkins masih bermain secara luar biasa dengan line-up terbaik sepanjang karir. Corgan dkk di album ini membuktikan bahwa kepedihan hati bisa menghasilkan hal lain yang brilian.

Album double ini sangat bagus. Semua lagu bagus, tidak hanya yang dirilis sebagai single, misalnya saja "Muzzle", "In the Arms of Sleep", dan "beautiful". Setelah album ini, Smashing Pumpkins merilis beberapa album yang lumayan bagus namun tidak pernah menyamai album masterpiece ini.
Daftar lagu:

Disc One – Dawn to Dusk
1. Mellon Collie and the Infinite Sadness
2. Tonight, Tonight
3. Jellybelly
4. Zero
5. Here is No Why
6. Bullet with Butterfly Wings
7. To Forgive
8. Fuck You (An Ode to No One)
9. Love
10. Cupid de Locke
11. Galapagos
12. Muzzle
13. Porcelina of the Vast Oceans
14. Take Me Down



Disc Two -- Twilight to Starlight
1. Where Boys Fear to Tread
2. Bodies
3. Thirty Three
4. In the Arms of Sleep
5. 1979
6. Tales of a Scorched Earth
7. Thru the Eyes of Ruby
8. Stumbleine
9. X.Y.U.
10. We Only Come Out at Night
11. Beautiful
12. Lily (My One and Only)
13. By Starlight
14. Farewell and Goodnight























































Pet Shop Boys - Behaviour (1990)

Pet Shop Boys - Behaviour (1990)
Tidak pernah ada kata bosan mendengarkan album ini. Sejak mendengarnya pertama kali sekitar dua puluh tahun lalu mungkin sudah ratusan kali album ini saya dengarkan. Menurut saya album ini adalah karya terbaik dari Pet Shop Boys di mana seluruh lagu di album ini bagus secara merata.

Tidak saja dari aspek musiknya, lirik yang muncul di dalam lagu juga bagus, misalnya saja "Being Boring" yang bicara tentang kelas jetset di Inggris dan beberapa lagu tentang relasi antar manusia dan dinamikanya yang dibidik dengan cara tak biasa. Ada juga kisah unik dari salah satu lagu di album ini, yaitu lagu "This Must Be the Place I Waited Years to Leave" yang nyaris menjadi lagu tema film James Bond. Sayangnya, setelah cukup optimis ternyata lagu mereka tidak terpilih.

Pada tahun 2001 album ini dirilis kembali dalam versi deluxe dengan judul "Behaviour: Further Listening" dengan menambahkan CD bonus yang berisi b-side dari album ini. Bonus CD tersebut memuat daur ulang dari U2, "Where the Streets Have No Name", dengan menggabungkannya dengan lagu "Can't Take My Eyes of You".


Daftar lagu:
1. Being Boring
2. This Must Be the Place I Waited Years to Leave
3. To Face the Truth
4. How Can You Expect to Be Taken Seriously
5. Only the Wind
6. My October Symphony
7. So Hard
8. Nervously
9. The End Of the World
10. Jealousy

CD 2 (Further Listening 1990-1991)
1. It Must Be Obvious
2. So Hard (Extended Dance Mix)
3. Miserabilism
4. Being Boring (Extended Mix)
5. Bet She's Not Your Girlfriend
6. We All Feel Better In The Dark (Extended Mix)
7. Where The Streets Have No Name (I Can't Take My Eyes Off You) (Extended Mix)
8. Jealousy (Extended Version)
9. Generic Jingle
10. DJ Culture (Extended Mix)
11. Was It Worth It (12-Inch Mix)
12. Music For Boys (Ambient Mix)
13. DJ Culture (7-Inch Mix)

Rabu, 01 Agustus 2012

Blur - Parklife (1994)

Blur - Parklife (2012)


Belakangan ini saya tidak memiliki ataupun mengakses album Indonesia yang manarik untuk ditakar, karena itulah saya kembali pada "selera" asal, band-band yang saya sukai pada awal 1990-an. Saya teringat dengan salah satu band yang mendefinsikan Britpop mulai pertengahan dekade 1990-an sampai dengan awal 2000-an, Blur. Ada tiga album Blur yang saya dengarkan dengan intens, yaitu Parklife (1994), the Great Escape (1995), dan Think Tank (2003). Semuanya bagus, namun Parklife-lah yang membuat saya terkesan. Album Blur utuh yang saya dengarkan adalah the Great Escape, namun Parklife yang saya dengarkan kemudian, sungguh membuat saya terhipnotis, apalagi dengan lagu To the End.

To the End pertama-kali saya dengar di album kompilasi Pop is Dead 1, kompilasi "aneh" yang menggabungkan beberapa lagu yang dimasukkan dalam genre alternatif yang memang baru muncul pada saat itu. Pada dekade 1990-an telinga pendengar musik muda memang dibentuk oleh genre ini di mana beragam musik baru muncul walau pada awalnya grunge cukup mendominasi. Aliran alternatif juga merambah band Indonesia sehingga banyak pula band yang terinspirasi olehnya. Uniknya, genre altenatif, karena berada dalam spektrum yang luas, mendorong lahirnya banyak band dengan sound unik, yang pada dekade kedua 2000-an ini terdengar sangat "mewah".

Mendengarkan kembali album ini saya juga teringat dengan polemik persaingan antara Blur dan Oasis yang mengemuka sejak kedua band ini populer. Media seringkali menggambarkan Damon Albarn, pentolan Blur, dengan Gallagher bersaudara, motor Oasis, bertikai bahkan pernah ada dalam situasi konflik terbuka. Namun hal tersebut ternyata hanya dilebih-lebihkan oleh media. Kedua band ini berelasi baik-baik saja. Bila kita lihat dari eksistensi dan karya-karya yang mereka hasilkan, terlihat Blur lebih unggul sekarang. Blur masih eksis dan sedang menyusun album baru, sementara Oasis sudah bubar dan dibarengi permusuhan antara Noel dan Liam Gallagher. Blur juga memproduksi album-album yang secara konsisten bagus sampai pada album terakhir mereka, Think Tank, yang menghasilkan hit Out of Time yang klipnya menimbulkan kontroversi karena bercerita tentang tentara perempuan Amerika di sebuah kapal induk.

Daftar lagu:
  1. Girls & Boys
  2. Tracy Jacks
  3. End of a Century
  4. Parklife
  5. Bank Holiday
  6. Badhead
  7. The Debt Collector
  8. Far Out
  9. To the End
  10. London Loves
  11. Trouble in the Message Centre
  12. Clover Over Dover
  13. Magic America
  14. Jubilee
  15. This Is a Low
  16. Lot 105

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...