Film dokumenter yg layak ditonton, "Di Balik Frekuensi" karya Ucu Agustin, menyoal bobroknya sistem pertelevisian Indonesia. Semoga membuka mata publik bahwa tv tak sepenuhnya bagus
#31 Januari 2013#
Ayo, lebih cerdaslah sedikit, jangan belum apa2 sudah bilang pengalihan isu atas dasar opini dan tanpa rujukan faktual. Media jg jangan mudah terpengaruh narasumber dan tdk mengumpulkan fakta sebanyak dan sedalam mungkin
#31 Januari 2013#
Mungkin krn tidak paham, mengritik Amerika tp menggunakan Nike sbg metafor kebangkitan. Ketidakpahaman tentu saja krn diri sendiri yg tak mau belajar, tak mau mendalami ragam teks media. Kebodohan bukan krn konspirasi Zionis
#4 Februari 2013#
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now&...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar