Saya merasa agak bersalah karena cukup lama tidak menulis di blog. Bukan apa-apa, rasanya memang ada yang hilang belakangan ini. Walau ternyata menulis bagi saya bukan lagi sekadar menuangkan pengalaman, pengetahuan, dan harapan, melainkan sudah seperti "ritual" yang menyucikan hati yang mungkin berdebu dalam menjalani hidup, aktivitas menulis memerlukan “upaya” lain untuk diselesaikan. Saya sendiri tidak tahu apa penyebab sebenarnya saya jadi jarang menulis di blog belakangan ini. Seringkali aktivitas menulis sudah saya lakukan tetapi tidak ada hasilnya. Tulisan tersebut tidak selesai dan tidak jadi dipublikasi. Tulisan yang “nyaris” selesai sekalipun belum tetaplah belum selesai dan tak bisa di-share di blog. Seringkali keinginan menulis itu sangat besar, isi sudah terpikirkan namun tidak ada waktu dan kesempatan untuk menuangkannya. Menulis tetap “meminta” waktu utuh penuh yang bisa relatif pada tiap orang. Saya sendiri memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit untuk menghasilkan tulisan selesai sekitar 700 kata. Bila tidak ada waktu utuh penuh, yang tak terjeda oleh perhatian lain, sebanyak itu saya tidak menyelesaikan tulisan.
Kejadian pertama yang membuat saya antusias lagi menulis adalah beberapa hari yang lalu kebetulan teman saya menunjukkan blog-nya pada saya. Blog yang bagus dan semarak. Dia juga menunjukkan situs alexa yang bisa "menilai" blog. Blog miliknya menempati peringkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan blog saya. Kami kemudian berbincang tentang kemungkinan memperluas daya jangkau blog. Saya mendapatkan banyak masukan dari dia dan pada akhirnya hasrat menulis saya muncul lagi. Mendapatkan perhatian yang luas tentu saja dikarenakan seberapa menariknya tulisan kita sebelum kita membenahi blog agar lebih mudah diakses.
Kejadian lain adalah pada hari berikutnya secara tak sengaja saya mengakses blog salah seorang akademisi ilmu komunikasi yang terkemuka. Beliau secara formal sudah pensiun dari dosen UGM, namun tidak ada kata pensiun untuk pemikiran. Melihat-lihat dan mengamati blog-nya saya semakin melihat kualitas pemikiran dan pengetahuan yang dituangkannya di dalam tulisan. Pemikiran yang bernas, tulisan yang bagus, dan hasrat yang kuat untuk berbagi. Kekaguman saya pada dirinya bertambah dan membuat saya semakin ingin menulis. Kali ini bila diberi kesempatan menulis, saya akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menghasilkan tulisan dengan sebaik-baiknya.
Blog, seperti telah kita pahami, sangat membantu dalam aktivitas menulis. Simpulan ini berasal dari pengalaman personal saya. Melalui blog hasrat dan kesempatan kita menulis bakal lebih besar lagi. Berikut ini fungsi blog bagi aktivitas menulis:
Pertama, blog memberi keleluasaan kita menulis kapan pun dan seperti apa pun hasilnya. Di blog personal, kita bisa menyimpan terlebih dahulu tulisan yang akan dipublikasi sebagai draft dan kita bisa melanjutkannya lagi lain waktu, seluangnya waktu dan kesempatan yang kita miliki. Atau bila kita ingin mempublikasikan tulisan yang belum selesai itu, kita bisa "mempublikasikannya" untuk diri sendiri terlebih dulu dan kemudian memperbaikinya pelan-pelan. Bila sudah selesai, tulisan tadi baru kita publikasi secara terbuka di blog kita.
Kedua, blog menjadi sarana pencatat apa pun yang kita baca, tonton, dengar, dan pikirkan secara cepat. Seringkali semua itu menghilang dengan cepat bila tak dicatat. Misalnya seperti yang saya alami, banyak informasi yang saya baca dan sesuai dengan bidang ilmu yang saya geluti, namun ketika mengakses informasi tadi saya tidak sempat mencatat sedikit jua. Akibatnya informasi tersebut hilang entah kenapa. Mungkin saya bisa mengingat informasi tersebut lamat-lamat namun akurasi dan rujukan sumbernya tidak tepat. Blog bisa mengatasi itu semua. Saya bisa mencatatnya dengan cepat di blog dan mudah mengaksesnya kembali kapan pun bila dibutuhkan.
Ketiga atau yang terakhir, blog dapat membantu kita berelasi dan berinteraksi dengan pihak lain. Melalui blog, kita bisa mengamati tulisan-tulisan kita yang seperti apa yang dibaca oleh pihak lain. Kita bisa menulis apa pun di blog kita, tetapi kita tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa kita memiliki tulisan yang diminati dan tidak diminati orang lain. Melalui blog pula kita bisa mengetahui dan membaca blog-blog orang lain yang memiliki ketertarikan dan minat yang sama dengan diri kita.
Kita bisa menggali informasi dan pengetahuan dari blog-blog tersebut. Aktivitas menulis dan membaca sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Dengan menjadi pembaca blog-blog yang bagus kita lebih mungkin dapat menulis dengan baik di blog kita sendiri.
Pada sisi yang lain, disinilah arti paling penting dari blog. Blog tidak hanya menjadi pendukung dari aktivitas menulis, lebih luas lagi, blog memperkuat literasi, literasi media, dan literasi digital sekaligus. Blog semakin meningkatkan kemampuan membaca dan menulis personal. Blog semakin menyadarkan kita akan cara memahami sekaligus memproduksi pesan dengan baik. Pada akhirnya, melalui menulis di blog kita semakin menyadari kesaling-keterkaitan kita dengan pihak lain secara langsung, juga dengan budaya partisipatif dan kolaboratif bahwa kita membentuk "semesta" pengetahuan dengan manusia-manusia lain di kehidupan fana ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now&...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar