Payung Teduh - Dunia Batas (2012) |
Payung adalah metafora yang bagus untuk musik yang dihasilkan di album ini. Payung melingkupi tanpa mengekang, melindungi tanpa membatasi. Apalagi bila ditambahkan kata sifat teduh, lengkap sudah imaji Payung Teduh sebagai pencipta musik yang melingkupi dan membuat suasana teduh. Semua lagu di album ini meneduhkan dan sangat indah untuk didengarkan. Album ini juga sangat Indonesia, musik yang ditampilkan mengalunkan bunyi dan irama khas musik Indonesia lama. Sesekali muncul nuansa keroncong dan bossas di tiap lagu.
Hal lain yang mengasyikkan adalah penggunaan bahasa Indonesia pada semua lirik lagu di album ini. Sepertinya ini melanggar pakem album musik penyanyi Indonesia generasi terkini yang cenderung keranjingan menggunakan bahasa Inggris. Payung Teduh dengan sadar menggunakan bahasa ibu sendiri dengan sangat baik, misalnya saja pada lagu Menuju Senja dan Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Mendengarkan album ini berkali-kali membuat saya semakin menyadari bahwa masih banyak yang dapat dieksplorasi dalam konsep ke-Indonesia-an, tidak hanya pada teks musik populer Indonesia, namun dalam semua teks media bila makna Indonesia dibicarakan.
Daftar lagu:
1. Berdua Saja
2. Menuju Senja
3. Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan
4. Rahasia
5. Angin Pujaan Hujan
6. Di Ujung Malam
7. Resah
8. Biarkan
aku dah punya mas, keren!
BalasHapusbeberapa aransemen baru dari album pertamanya, 'payung teduh'.
iya nih, album ini keren! maaf, sebenarnya saya belum mereview album ini. Sebentar lagi deh akan publish tulisan yang lebih komplet dan mendalam :)
HapusALbum ini bagus, tapi tidak untuk didengarkan berulang kali dalam satu hari. Sensasinya disitu. Perlu waktu selo khusus :D
BalasHapusBetul Jak, perlu berulang-kali mendengarkan untuk semakin paham. Kini setelah lama didengarkan album ini semakin bagus :)
HapusSetuju banget, momen dengerin Payung Teduh paling nyes itu tiap abis nonton konser superbising. Dalam perjalanan pulangnya, dengerin CD Payung Teduh di mobil untuk recovery kuping sama badan. Nyesss ...
Hapus