Various Artist - Frekuensi Perangkap Tikus, Kompilasi Musik Anti Korupsi (2013) |
Korupsi adalah problem yang sangat akut di Indonesia. Korupsi
sudah menggerogoti seluruh kehidupan berbangsa, mulai dari sogokan pengurusan
surat-surat keterangan personal sampai masalah lingkungan hidup, bahkan bidang
yang mestinya “steril” dari korupsi tak luput dicemari juga, bagian pemerintah
yang mengurusi agama. Kita pasti ingat kasus korupsi Al Quran yang kini sedang
ditelisik itu.
Bidang lain yang juga mestinya jauh dari korupsi juga
mengalami hal yang sama, bidang pendidikan. Menjadi ironis ketika kita
memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei ini, kita dikagetkan dengan
maraknya korupsi di kampus-kampus, baik yang sudah berdiri maupun akan
didirikan.
Dalam situasi yang sulit semacam ini ragam perlawanan
terhadap korupsi memang mesti dilakukan. Selain tindakan-tindakan riil dalam
mencegah dan mengadili korupsi, diperlukan pula distribusi pesan ke masyarakat
agar mereka mengenal korupsi dan menyadari konsekuensi hukum dari tindakan
tersebut.
Tahun lalu Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia telah
merilis film anti korupsi berjudul “Kita Vs Korupsi” yang menyasar generasi
muda agar memahami tindakan korupsi. Rupanya film saja belum cukup, KPK bekerja
sama dengan penyanyi dari beragam genre merilis album kompilasi “Frekuensi
Perangkap Tikus”. Media musik populer juga berpotensi memberikan penyadaran
betapa membahayakannya korupsi.
Kelebihan dari album ini adalah ragam musik dan tema yang
diusung. Musiknya mulai dari alternatif sampai techno, temanya pun begitu, walau ada dalam koridor besar korupsi
namun korupsi tersebut ada dalam berbagai bidang, lingkungan hidup, pendidikan,
dan politik riil.
Kekurangannya, album ini tidak bisa menjangkau audiens yang
luas karena penyanyi dan musik yang diusung bukan dari kalangan arus utama. Target
audiens dari album ini betul-betul spesifik, padahal sebenarnya korupsi sudah
begitu masif. Atau paling tidak bisa dirilis kompilasi serupa yang diisi para
penyanyi arus utama, daripada mereka hanya tampil lipsinc dan joget-joget tak jelas di televisi.
Semua lagu di album ini bagus, namun saya sangat menikmati
lagu dari Morfem, Kami Bosan Jadi Negara
Dunia Ketiga, yang iramanya enak dan liriknya menohok sekali. Lagu Suap Suap dari Harlan juga menarik karena memplesetkan
kata suap dengan lirik lumrah backing vocal…suap
suap. Saya tak bisa berhenti tertawa mendengarkan lagu ini dan lagu dari
Iksan Skuter. Tawa lepas untuk lagu pertama dan tawa miris untuk lagu yang
kedua. Jangan lupakan pula lagu Partai
Anjing dari Iksan Skuter, yang penuh metafor sekaligus jenaka. Lagu kritik
terpedas yang saya dengarkan belakangan ini dan setidaknya menunjukkan bahwa lagu
kritik belum mati di Indonesia.
Daftar lagu:
1. Adrian - Di Sekolah-Sekolah
2. Morfem - Kami Bosan Jadi Negara Dunia Ketiga
3. Harlan - Suap Suap
4. Iksan Skuter - Partai Anjing
5. Risky Summerbee and the Honey Thief – Subterfuge
6. Eyefeelsix feat. Orgue Vanguard - Mimpi Basah Pembangkang
Sipil
7. Navicula - Mafia Hukum
8. Simponi – Vonis
9. Zeke Khaseli - Julius Alpha
10. Sajama Cut - Kings & Barbarians
Tidak ada komentar:
Posting Komentar