Senin, 24 September 2012

Various Artist - Explosive Rock Anthem (2012)

VA - Explosive Rock Anthem (2012)
Biasanya album kompilasi yang beredar di pasaran tidak terlalu mengesankan, antara lain karena album kompilasi biasanya berisi lagu pop dan "cinta melulu". Lagu-lagu yang dikompilasi biasanya lagu yang itu itu saja. Album kompilasi yang kita bicarakan berbeda. Lagu-lagu yang ada di album ini jarang sekali muncul di album kompilasi, apapun judulnya.

Konsepsi "rock" yang menjadi judul album ini juga berada dalam penjelasan yang umum karena tidak semua lagu termaktub dalam satu genre. Rock di album ini berusaha "menyatukan" Pearl Jam dan Sonic Youth yang jelas bergenre berbeda, juga berusaha menyatukan lagu yang berasal dari dekade 1990-an dengan dekade 2000-an. Di album kompilasi mana kita bisa mendengarkan Arcade Fire dan Pulp dalam satu cakram padat?

Daftar lagu:
1. Nine Inch Nails - The Hand that Feeds
2. Pearl Jam - The Fixer
3. Soundgarden - Spoonman
4. Motorhead - Ace of Spades
5. Wolfmother - New Moon Rising
6. The Mars Volta - Wax Simulacra
7. Stereophonics - Dakota
8. Florence + the Machine - Shake It Out
9. Angels and Airwaves - Do It for Me Now
10. Keane - 10 - Perfect Symmetry
11. Arcade Fire - Keep the Car Running
12. Sonic Youth - Incinerate
13. Crystal Castles - Not in Love
14. Blood Red Shoes - It's Getting Boring by the Sea
15. Hole - Skinny Little Bitch
16. Sublime - What I Got
17. Pulp - Disco 2000
18. The Naked and Famous - Punching in A Dream
19. The Airborne Toxic Event - Changing
20. Shuffle - Shuffle

Suri - Mothology (2012)

Suri - Mothology (2012)
Album ini dibuka dengan instrumental yang membius, lagu yang juga menjadi judul album ini: Mothology. Mungkinkah mothology itu tafsir alternatif dari mitologi? saya sudah mencari informasinya namun belum ditemukan jua. Hal yang sudah saya "temukan" dengan jelas dari album ini adalah album ini menjadi alternatif bagi saya yang tak terlalu menyukai metal dan segala variannya. Namun sesekali mendengarkan genre musik yang tak akrab dengan kita sesungguhnya juga salah satu upaya untuk menyegarkan indera pendengaran. Suara yang didengar tidak hanya yang lembut, yang mengalun syahdu. Keberagaman memang suatu hal yang menyenangkan dan menyemarakkan hidup, dimulai dari pengalaman yang empiris: mendengarkan, melihat, merasakan, dan mengecap.

Daftar lagu:
1. Mothology
2. Gestures
3. Gendats Keparats
4. Good Friends
5. Ether 2.0
6. Waterloo
7. 00:30
8. Adagium
9. Larry

Jumat, 21 September 2012

VA - Onrop! Musikal

VA - Onrop! Musikal (2011)

Saya cukup terlambat mengakses atau mendengarkan album ini. Setahun lalu saya nyaris membelinya di Jakarta. Beberapa minggu lalu album ini bisa juga saya akses langsung ke perwakilan labelnya di Yogyakarta. Album ini sebenarnya wujud kegundahan kita semua di negeri yang sebagian orangnya sok moralis dan mengatur-ngatur padahal sebenarnya mereka menerapkan dominasi dan hegemoni yang sejauh ini gagal. Namun kita tetap berhati-hati dan sadar bahwa upaya menjadikan negeri kita tidak multikultur selalu ada dan bahkan seperti mendapat angin belakangan ini. Kita adalah negeri yang beragam sejak berdirinya. Kita adalah masyarakat yang menyadari kebertubuhan adalah anugerah, tubuh itu suci dan merupakan sarana kita beribadah pada-Nya. Tubuh bukan hal yang pasti "onrop" melainkan cara kita memandang dan "mengada".

Album ini enak didengarkan. Kita jadi tahu sebagian besar isi drama musikalnya tanpa harus menontonnnya dan saya berjanji bila hadir di kota saya, akan saya upayakan betul untuk menontonnya. Berikut ini saya tuliskan kembali catatan dari Joko Anwar, sang sutradara, penulis skenario, dan lirik Onrop! Musikal yang benar-benar jadi esensi dari album ini:

"Album ini kami persembahkan untuk Anda agar setiap saat bisa kembali mengunjungi pulau Onrop dan merasakan keberadaan para penghuninya. Dan agar nanti kalau kita benar-benar berjumpa lagi, kita bisa bernyanyi bersama. Ini adalah kontribusi kecil untuk negeri yang katanya punya Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah usaha kami untuk menularkan semangat pluralisme dan toleransi. Mudah-mudahan ada artinya. Kalau tidak, satu tiket sudah ada di tangan Anda untuk berlayar ke pulau Onrop".


Daftar lagu:
1. Sejauh Ini
2. Moral Oh Moral
3. Danger Wanita
4. Bram Baby, One Kiss Please
5. Pulau Onrop
6. Buku Lebih Baik dari Muvi
7. Ultra Nasionalismo
8. Kalau Nggak Ada Kamu, Apa Gunanya
9. Pengadilan Terhormat
10. Terbuang
11. Pulau Cinta
12. Kenapa Harus Drama
13. Malam Tiba, Dunia Milik Kita
14. Incompatible
15. Mayoritas Bersuara
16. Ini Cuma Cinta (Kalian Takut Apa?)


Kamis, 20 September 2012

Pentakziman Hidup

Kasih atau apalah
Sayang apapun bentuknya
Tanpa elektabilitas di pagi hari tak kan berkualitas
Katamu raga tak pernah ada di dunia maya
namun kau berlakukan wacana sama seperti praksis

Tobat atau apalah
Luka apapun narasinya
Tanpa rasa kosong diri tak pernah bermakna
Katamu jiwa tak perlu banyak di dunia nyata
dan mediasi hanya ada di dunia peri

Senin, 17 September 2012

OST - Perahu Kertas (2012)

OST Perahu Kertas (2012)
Bila saat-saat sekarang ini kita mencari album ini di toko buku Gramedia sebagai distributor eksklusif, kemungkinan sudah agak sulit. Sekitar sebulan lalu saya mengakses, album ini masih cukup banyak tersedia, namun seiring berjalannya waktu album ini ternyata laris juga. Kemarin saya melihat album ini sudah tidak lagi dipajang ketika membeli buku di jaringan toko buku terbesar di Indonesia ini.

Lagu-lagu di album OST ini memang enak untuk didengarkan walau hanya ada delapan lagu. Dua lagu tidak dihitung karena merupakan minus one. Minus one adalah strategi agar slot album yang masih kurang bisa terisi.

Ragam pesan media yang bersumber pada satu narasi fiksi memang semakin banyak di Indonesia, termasuk album ini. OST berasal dari novel karya Dewi Lestari yang kemudian difilmkan. Hanung Bramantyo juga kabarnya berpegang penuh pada isi novelnya. Sepintas lagu-lagu di album ini beragam, namun terlihat Dewi Lestari memegang kendali terlalu kuat. Hal ini tidak mengejutkan karena diapun melakukan hal yang sama untuk novel dan albumnya pada tahun 2008, Rectoverso. Di satu sisi hal ini menunjukkan multi bakat pada dirinya, di sisi lain juga menunjukkan hegemoni makna yang jadi lebih terasa. Pengakses pesan sedikit terkurangi keleluasaannya dalam memaknai teks.

Secara umum album ini bermateri bagus, terutama lagu "Perahu Kertas" yang liris sangat dekat pada kisah relasi cinta yang lumayan pelik. Saya pribadi, sebagai pemuda era 1990-an, sangat suka dengan lagu "Langit Amat Indah" oleh Rida Sita Dewi. Bukan hanya mereka sudah lama tak merilis lagu tetapi juga karena harmonisasi vokal perempuan seperti era Wilson Phillips memang indah dan mengingatkan pada masa lalu ketika akses pada musik rekaman masih terbatas dan kualitas bagus masih relatif mudah ditemui.

Daftar lagu:
1. Maudy Ayunda - Perahu Kertas
2. Dendy Mikes - 2 Manusia
3. Maudy Ayunda - Tahu Diri
4. Rida Sita Dewi - Langit Amat Indah
5. Nadya Fatira - A New World
6. Elyzia Mulachela - Cinta yang Tak Mungkin
7. The Triangle - How Could You? (Movie Version)
8. Adrian Martadinata - Behind the Star
9. Maudy Ayunda - Tahu Diri (Minus One)
10. Maudy Ayunda - Perahu Kertas (Minus One)



Kamis, 13 September 2012

Bergola Hidup

Kasih merekah malam buta terbelah
Dirimu masih saja berargumen tentang relasi
Otak sisa hati bekas, katamu meracau
Racun

Kita terus saja coba bertransaksi ide
Kosong
Sesekali saling melukai dengan kejam
Sayang menghampa dalam buliran guilt a

Siapa kini yang tak lagi bersahaja?


Selasa, 11 September 2012

Medali Hidup

Kudengar suara hatimu:
faktual, komprehensif, dan juga merdu
Kupahami pikiranmu:
mengatmosfir tak lekang oleh waktu
Mungkin dirimu bertanya: akukah itu?
Aku dan dirimu berdualitas dalam waktu yang tak lekas
Selamanya dan tak seadanya

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...