Kamis, 31 Desember 2009

Sundown at Midnight

Liburan panjang seperti sekarang ini membuat saya memiliki waktu yang cukup untuk mengeksplorasi koleksi musik dan buku saya. Senang juga rasanya, membaca lagi buku lama yang sudah agak lupa. Atau menemukan "buku baru" yang ternyata telah dibeli bertahun-tahun yang lalu. Begitu juga dengan koleksi album musik. Saya "menemukan" kembali album-album lama dan mengintepretasi ulang isinya di kepala saya. Album-album itu antara lain, koleksi cukup lengkap album Manic Street Preacher dan album "Humming'-nya Duncan Sheik.

Untuk musik Indonesia, album-album Naif adalah materi yang enak didengarkan kembali. Juga album-album Fariz RM. Salah satu album Fariz RM yang asyik didengar-dengar kembali adalah album "Dua Dekade", yang dirilis pada tahun 2001. Album yang memang dimaksudkan untuk menandai dua puluh tahun Fariz RM bermusik.

Satu lagu yang menurut saya paling berkesan adalah lagu "Sundown at Midnight". Walau banyak lagu hits Fariz di album ini, antara lain Barcelona, New Sakura, dan Nada Kasih, tetapi "Sundown at Midnight" inilah yang saya ingat benar. Lagu ini pertama-kali saya dengar ketika SMP dari tetangga saya, teman om, yang memang suka musik. Lagunya memang bagus tetapi karena saya tidak mendengarkan musik Indonesia dengan intens, lagu ini "hilang" di dalam timbunan memori saya. Saya baru ingat lagi lagu ini setelah membeli album "Dua Dekade" tadi pada tahun 2008 kemarin.

Lagu ini mengingatkan saya pada masa-masa awal remaja ketika dunia masih tampak sederhana. Tidak ada urusan-urusan berat. Semua urusan hanyalah kehidupan saya sendiri. Kebutuhan pokok telah dipenuhi oleh orang-tua. Kehidupan "sederhana" yang bisa jadi melenakan. Lagu ini benar-benar "melenakan".

Artinya, musik dan liriknya enak didengar dan diresapi. Lagu ini bercerita tentang perpisahan antara dua orang tetapi perpisahan yang bukan untuk disesali. Nuansa positif yang dimunculkannya mirip dengan lagu "Separate Live" ciptaan Stephen Bishop dan dipopulerkan oleh Phil Collins yang juga saya sukai. Juga mirip dengan lagu "Selamat Jalan Kekasih" yang dinyanyikan oleh Chrisye di mana sesuatu yang lebih besar dan penting bila menyebabkan perpisahan, tidaklah perlu disesali.

Berikut ini lirik lengkap lagu yang berasal dari album "Living in the Western World”, yang dikeluarkan pada tahun 1987. Di album ini juga terdapat lagu "Barcelona" dan "Iman dan Godaan". Semoga ingat dengan lagunya...dan selamat bernostalgia!

Sundown at Midnight
Oleh: Fariz RM

The morning I left for Jakarta
There’s not much words that we could have say
Maybe it’s simple and we understand it
This could be the end of our days

Somehow we don’t have our secrets
That we have to keep it private inside
Just an old memories and became our stories
Please tell me
If I didn’t make it right

And I knew…it’s sundown at midnight
The time when you wave me goodbye
It couldn’t be right
I don’t have to lie, girl
There’s something between us close to be true
I Knew, it’s sundown in my heart

Walkin myself to the airplane gate
I cannot see your face but I know you’re there
I can feel my heartbeat down thru your heart
It’s like blaming me for doin’ unfair

Missing you, it’s sundown at midnight
I know how hard I should try
Can you tell me why you left me the romance
Now that you know
I couldn’t forget you

1 komentar:

  1. kalo ga salah lagu sundown at midnight ada versi bahasa indonesianya ya..?

    BalasHapus

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...