Jumat, 27 Juli 2012

Sonic Youth - Murray Street (2002)

Sonic Youth - Murray Street (2002)


Pengalaman pertama mendengarkan atau mengakses teks media dari band yang kita sukai itu seperti first love yang kata orang tak mudah mati. Band sebagai produsen teks memiliki karakter sendiri atas output atau pesan yang dihasilkannya. Seringkali kita tidak mendengar album pertama atas suatu band karena berbagai hal, misalnya saja usia kita dan usia band, problem akses, dan juga ketiadaan informasi. Akses saya atas salah satu band yang paling saya sukai, Sonic Youth, juga tidak langsung pada album pertama karena mereka pertama-kali merilis karya pada tahun 1982. Masa yang jauh dari masa di mana saya mulai menyukai musik populer sebagai sebentuk media. Juga karena disebabkan akses dan informasi yang ada ketika saya mulai menyukai musik rekaman.

Saya mulai menyukai Sonic Youth ketika pertama-kali mendengarkan mereka mengintrepetasi ulang lagu "Superstar" milik the Carpenters. Setelah itu saya mulai mencari kaset band ini namun tak pernah mendapatkannya. Akhirnya pada tahun 2002 saya mendapatkan dan mulai mendengarkan utuh album utuh dari Sonic Youth dan segera takjub dengan musik yang mereka hasilkan. Menurut saya album Murray Street  adalah pintu masuk yang bagus untuk mengenal Sonic Youth secara keseluruhan. Sejak album ini saya terus mendengarkan album-album berikutnya dari Sonic Youth dan juga melacak album-album mereka sebelum album ini.

Mengapa saya menyukai album ini dan juga pada akhirnya menyukai Sonic Youth adalah sesuatu yang jelas namun sulit menjabarkannya. Kita memang bisa menyukai dan mencintai sesuatu atau seseorang tanpa perlu menjelaskannya dengan terlalu panjang. Namun yang saya sukai dari album ini, dan juga album-album Sonic Youth yang lain, adalah musik yang mereka hasilkan kombinasi dari alternatif dan jazz. Mereka mengambil alur narasi musik tak biasa ala alternatif dan improvisasi penuh ala jazz. Ketujuh album ini mengandung sessi-sessi panjang gitar yang menarik dan lirik yang absurd, yang membuat saya tidak pernah mendengarkannya terus menerus.

Daftar lagu:
1. The Empty Page
2. Disconnection Notice
3. Rain on Tin
4. Karen Revisited
5. Radical Adults Lick Godhead Style
6. Plastic Sun
7. Sympathy For The Strawberry

Janji

Semua harapan itu bukannya diumbar kepada siapa saja
melainkan diurai dengan detail bagi diri sendiri
Kita yang tak berkuasa pada apa-apa kecuali tindakan
Itu pun mungkin saja terwujud, mungkin juga tidak
Sejauh aksi-aksi eksistensial yang diwujudkan

Seluruh asa ini tidak akan berguna bila hanya dalam benak dan hati
melainkan meruang dan ada pada teks dan waktu yang bersimbiosis
Kita tak mengerti banyak hal kecuali apa yang dialami dan dipelajari
Itu pun bila cara memahaminya benar dan tepat
Sedalam aksi-aksi spiritual yang dipraksiskan

--- pagi bergundah diri ---

Kamis, 26 Juli 2012

U2 - Zooropa (1993)

U2 - Zooropa (2012)


Seperti halnya penyuka teks media dari suatu produsen yang spesifik yang akan berusaha mendapatkan teks terdahulu dari, saya juga demikian. Ketika mendengarkan album terkini dari U2, U22, yang berupa album live, saya tiba-tiba teringat dan ingin lagi mendengar dan mengingat-ingat pengalaman memaknai dari masa lalu. Hampir semua album U2 berkesan bagi saya namun hanya tiga album yang berpengaruh dan saya ingat benar sampai sekarang, ketiga album U2 itu adalah The Joshua Tree (1987), Achtung Baby (1991), dan Zooropa (1993). Achtung Baby bagi saya masih menjadi album terbaik, sementara the Joshua Tree adalah album kedua terbaik, Zooropa bukan album ketiga terbaik bagi saya namun ini adalah album U2 pertama yang saya dengarkan. Saya mendengarkan album ini pertama-kali melalui format kaset. Side A album ini "aneh", side B-nya jauh lebih "aneh" lagi. Aneh di sini adalah bukan aneh yang negatif tetapi aneh karena suara (musik dan lirik) yang saya dengarkan dari album ini tidak mirip dengan suara 1990-an walaupun kemudian saya sadar dekade tersebut memang tidak bisa ditandai genre musik karena rock dan grunge mendominasi pada awalnya namun ada juga techno, rap dan disko yang tidak terlalu dominan namun ada di setiap tahun antara 1990 sampai 1999.

Zooropa selalu dilihat oleh banyak pengamat sebagai "perpanjangan" dari Achtung Baby. Menurut saya, pendapat tersebut tidak sepenuhnya tepat karena Zooropa berbeda dari Achtung Baby yang sangat posmo. Bila posmodernisme dianggap sebagai sebuah konsep yang serius, aneh, dan abstrak, Zooropa tidak ada di wilayah tersebut, Zooropa lebih mengambil karakter seenaknya, unik, dan tanpa fokus. Namun justru inilah yang membuat album studio kesembilan U2 ini secara genre sangat unik dengan musik yang seperti tidak berada pada jamannya. Sulit rasanya lagu semacam Numb, Lemon, dan Daddy's Gonna Pay for Your Crashed Car bisa bersanding dengan Babyface, Stay (Faraway So Close!), dan the First Time dalam satu album.

Mendengarkan lagi teks media lama dari suatu produsen teks yang kita sukai memang menyenangkan karena kita bisa memaknainya dalam konteks kekinian. Itulah kekuatan pemaknaan oleh audiens, pemaknaan yang beragam pada suatu teks mampu memunculkan polysemia, yaitu kualitas yang lebih baik karena kecakapan yang digunakan untuk pemaknaan juga semakin meningkat. Polysemia, tentu saja, akan muncul dengan kesungguhan utuh penuh dalam mengakses informasi dan memaknai teks.

U2 - U22 (2012)

U2 - U22 (2012)


Album terbaru ini bukanlah album studio melainkan album kompilasi live selama tur 360 derajat yang megah itu. Keduapuluh dua lagu yang ada di album ini adalah hasil pilihan para fans yang memilihnya melalui situs U2. Salah satu kelebihan U2 sebagai band adalah seringkali mereka terdengar lebih bagus ketika live daripada di studio karena aksi Bono dan interpertasi ulang atas lagu-lagu mereka sendiri.

Aksi Bono yang "berlebihan" malah dikritik oleh Naomi Klein, seorang penulis kritis mengenai budaya populer (komersial), yang menstigmanya melahirkan Bonoisme, semacam pemahaman bahwa perjuangan sosial dan politik sangat indah dinikmati dalam penghayatan teks media musik populer. Ketika memaknai dan menghayati teks ketika mendengarkan U2, terutama aksi panggung Bono, bernyanyi live dengan memikat rasa prihatin dan kesetiakawanan atas masalah global kemanusiaan muncul, namun setelah kembali pada kehidupan masing-masing, kembali pada realitas sosial, semua kedalaman perasaan itu menguap.

Saya kira Naomi Klein juga tidak sepenuhnya benar karena bagaimanapun juga teks media dan kehidupan sesungguhnya tidaklah bisa dibandingkan sepenuhnya. Keduanya ada pada tataran "realitas" yang berbeda. Lagipula, tindakan riil U2 yang lumayan berpengaruh langsung juga banyak, seperti memberikan bantuan langsung pada anak-anak korban perang di seluruh belahan dunia atau turut mempengaruhi tindakan politik para pemimpin dunia melalui Amnesty Internasional. Aktivitas U2 dalam menghasilkan teks media dan tindakan langsungnya bisa dikatakan berdualitas satu sama lain. Tidak banyak band atau penyanyi manapun yang bisa seperti mereka sekalipun band lain bisa jadi lebih besar dan terkenal dibandingkan dengan U2.

Rasanya menyenangkan mendengarkan lagu-lagu U2 dalam nuansa berbeda, seperti lagu "Stay (Faraway So Close!)" yang dinyanyikan secara akustik, "Until the End of the World" dengan menyelipkan petikan lagu Frank Sinatra, dan sessi gitar the Edge yang panjang dan dan petikan bas Adam Calyton yang memukau di "Out of Control". Karena berasal dari pertunjukan live mereka di seluruh dunia, kecuali Indonesia tentunya, "cita rasa" global yang dibawa U2 sejak awal sangat terasa, mestinya humanisme selalu diiringkan dengan globalisme seperti ini: bahwa semua manusia sama dan kita bersama bisa menciptakan dunia yang lebih (semoga kalimat penutup ini bukan sebentuk Bonoisme...hehe...)

Daftar lagu:
CD1
1. Even Better Than The Real Thing
2. The Fly
3. Mysterious Ways
4. Magnificent
5. Until The End Of The World
6. I Still Haven't Found What I'm Looking For
7. Stay (Faraway, So Close!)
8. One Tree Hill
9. Beautiful Day
10. Elevation
11. Bad

CD 2
1. All I Want is You/Love Rescue Me
2. The Unforgettable Fire
3. Zooropa
4. City of Blinding Lights
5. MLK/Walk On
6. One
7. Where The Streets Have No Name
8. Ultra Violet (Light My Way)
9. With or Without You
10. Moment of Surrender
11. Out of Control

Rabu, 11 Juli 2012

Payung Teduh - Dunia Batas (2012)

Payung Teduh - Dunia Batas (2012)

Payung adalah metafora yang bagus untuk musik yang dihasilkan di album ini. Payung melingkupi tanpa mengekang, melindungi tanpa membatasi. Apalagi bila ditambahkan kata sifat teduh, lengkap sudah imaji Payung Teduh sebagai pencipta musik yang melingkupi dan membuat suasana teduh. Semua lagu di album ini meneduhkan dan sangat indah untuk didengarkan. Album ini juga sangat Indonesia, musik yang ditampilkan mengalunkan bunyi dan irama khas musik Indonesia lama. Sesekali muncul nuansa keroncong dan bossas di tiap lagu.

Hal lain yang mengasyikkan adalah penggunaan bahasa Indonesia pada semua lirik lagu di album ini. Sepertinya ini melanggar pakem album musik penyanyi Indonesia generasi terkini yang cenderung keranjingan menggunakan bahasa Inggris. Payung Teduh dengan sadar menggunakan bahasa ibu sendiri dengan sangat baik, misalnya saja pada lagu Menuju Senja dan Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Mendengarkan album ini berkali-kali membuat saya semakin menyadari bahwa masih banyak yang dapat dieksplorasi dalam konsep ke-Indonesia-an, tidak hanya pada teks musik populer Indonesia, namun dalam semua teks media bila makna Indonesia dibicarakan.

Daftar lagu:
1. Berdua Saja
2. Menuju Senja
3. Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan
4. Rahasia
5. Angin Pujaan Hujan
6. Di Ujung Malam
7. Resah
8. Biarkan

Netral - Unity (2012)

Netral - Unity (2012)
Album terbaru Netral ini adalah album yang sangat bagus: segar, dinamis, dan menggerakkan. Setelah melahirkan lagu "wajib" bagi penggemar bola Indonesia, Garuda di Dadaku, sepertinya Netral semakin menemukan modus berkarya yang menghasilkan output keren. Saya tak henti mendengarkan album ini dan tentu saja tergugah ketika mendengar Selamatkan Bumi dan Demi Indonesia. Ajakan Netral yang lahir di kedua lagu tersebut tidaklah terdengar klise walaupun kita sudah sering mendengar ajakan-ajakan semacam ini di banyak teks media, tak hanya teks musik populer.

Bahkan ketika mereka membicarakan relasi manusia, entah dalam konteks percintaan atau persahabatan, di lagu-lagu lainnya di album ini, semuanya masih terdengar enak dan sangat bagus. Tentang Kita misalnya, bicara tentang relasi yang runyam tapi tetap menggugah. Pun dengan lagu Dia yang berbincang tentang keunikan individu. Singkatnya, album ini terlalu sayang untuk dilewatkan karena berkualitas sangat bagus.

Daftar lagu:
1. Selamatkan Bumi
2. Dia
3. Demi Indonesia
4. Budaya dan Tradisi
5. Netralizer
6. Tentang Kita
7. Bleed for You
8. Ampuni Aku Tuhan
9. Versus
10. Hampa
11. Senyum
12. Trauma

Keenan Nasutian - Akustik (2012)

Keenan Nasution - Akustik (2012)
Hal yang paling menyentuh di album ini bukanlah lagu-lagu yang hadir melainkan ujaran Keenan Nasution di sampul album bahwa dia merasa bersyukur bisa menghasilkan album lagi setelah sekian lama.

Bagi saya inilah informasi yang penting, sekali menjadi penyanyi seseorang pasti akan memiliki keinginan yang kuat untuk rutin menghasilkan karya. Kita pun, sebagai pencipta musik Indonesia, tentunya bersyukur bila penyanyi kugiran seperti Keenan Nasution memutuskan untuk terus berkarya.

Album ini upaya yang bagus, terutama bagi yang ingin mendengarkan karya-karya Keenan Nasution dalam tafsir yang baru. Namun saya lebih senang bila saya bisa mendengarkan karya-karya asli seorang penyanyi sebelum ditafsir atau direkam ulang walaupun oleh penyanyinya sendiri. Kita berharap semua penyanyi bagus dari era tiga dekade yang lalu terus berkarya dan karya-karya lama mereka terus diterbitkan dan bisa diakses oleh generasi pendengar sekarang.

Daftar lagu:
1. Zamrud Khatulistiwa (feat. Rida)
2. Di Kelembutan Malam (feat. Ida Royani)
3. Nuansa Bening (feat. Rida)
4. Adikku (feat. Rida)
5. Hujan (feat. Rida)
6. Cakrawala Senja
7. Bidak Kecil
8. Sang Pencipta
9. Kasmaran
10. Kasut Tua

Koes Plus - Vol. 1 (Dheg Dheg Plas) & Vol. 2

Koes Plus - Vol.1

Apa yang kita bayangkan bila kita mendengarkan lagu-lagu Koes Plus? mungkin kita punya banyak alternatif jawaban, namun tak ada yang bisa memungkiri bahwa lagu-lagu Koes Plus lekat dengan kebanyakan pecinta musik Indonesia. Mulai dari anak muda sampai orang dewasa sangat akrab dengan banyak lagu Koes Plus. Seingat saya, semenjak saya mendengarkan musik Indonesia, lagu-lagu Koes Plus sudah akrab di telinga. Entah karena mendengarkan di radio, acara-acara televisi, atau dinyanyikan oleh orang-orang di sekitar saya.

Terbitnya kembali album-album Koes Plus sungguh mesti disyukuri karena walaupun sangat banyak album the best mereka yang dirilis, rilis ulang album-album asli sangatlah membahagiakan. Kedua album Koes Plus ini saya dapatkan di Indomaret yang belakangan juga mendistribusikan album-album musik Indonesia. Rencananya akan ada tujuh album Koes Plus yang dirilis ulang melalui jaringan mini market ini. Dua volume awal inilah yang sudah dipasarkan. Album yang sama dalam kemasan hard case juga bisa didapatkan di toko-toko CD.

Selain wajib disyukuri karena album-album salah satu band terbesar di Indonesia ini dirilis ulang, sebagai sebuah album, kedua album ini juga sangat bagus. Saya jadi mengetahui sebuah lagu (teks) dalam kesatuan album (konteks) yang semakin utuh. Lagipula, ternyata cukup banyak lagu Koes Plus yang sangat jarang atau tidak pernah saya dengarkan seperti Kelelawar, Tiba-Tiba Aku Menangis, Lagu dalam Impian, dan Mengapa Kau Sedih.

Daftar lagu:
Vol. 1
1. Kelelawar
2. Dheg Dheg Plas
3. Derita
4. Tiba-Tiba Aku Menangis
5. Bergembira
6. Kembali ke Jakarta
7. Biar Berlalu
8. Awan Hitam
9. Manis dan Sayang
10. Cintamu Telah Berlalu
11. Lusa Mungkin Kau Datang
12. Hilang Tak Berkesan

Koes Plus - Vol. 2


Daftar lagu:
Vol. 2
1. Kisah Sedih di Hari Minggu
2. Hidup yang Sepi
3. Andaikan Kau Datang
4. Bilakah Kau Pulang
5. Lagu dalam Impian
6. Janjimu
7. Rahasia Hatiku
8. Kau Tinggalkan Aku
9. Mengapa Kau Sedih
10. Hanya Pusaramu
11. Pencuri Hati
12. Jangan Selalu Marah

Ariel Uki Lukman Reza David - Suara Lainnya (2012)

Ariel Uki Lukman Reza David - Suara Lainnya (2012)
Album ini sudah cukup lama berada di barisan koleksi saya. Awalnya saya tidak tergerak untuk menakar atau mereviewnya namun setelah melihat resensi teman yang bagus di http://warungmasjaki.wordpress.com/2012/06/20/peterpan-yang-lain/ saya jadi tergerak untuk mereview juga walaupun lebih singkat, apalagi ketika lagu Cobalah Mengerti dinyanyikan salah satu kontestan Indonesian Idol yang jadi lebih bagus sekian kali. Semua lagu di album ini mengingatkan bahwa mereka masih besar walau sedang bermasalah dengan nama.

Sungguh nama band dengan nama lengkap seperti Ariel Uki Lukman Reza David ini sangatlah aneh dan tidak keren. Pilihan nama band mereka dulu, Peterpan, sungguh juga langkah yang bagus mengingat metafor nama itu yang coba berada dalam kemudaan selamanya. Semoga mereka menemukan nama baru dengan lebih baik. Walau Shakespeare berkata apalah arti sebuah nama, namun nama yang tepat dalam menangkap substansi sebuah kelompok dan visi bersama tetaplah elemen terpenting.

Makna Suara Lainnya sebenarnya ingin menunjukkan bahwa kumpulan ini memiliki karakter lain, sedikit berbeda dengan karakter aslinya. Walau justru menegaskan bahwa aktor utama adalah sang vokalis dan sisa personilnya merupakan yang "lain". Secara mengejutkan album ini terdengar berbeda dan lebih segar dari yang pernah ditawarkan oleh Peterpan. Semua lagu instrumental di album ini bagus, terutama Sahabat yang menggunakan suara seruling untuk menambah kesan sepi, Walau Habis Terang yang menggunakan taktik jazz, dan Langit Tak Mendengar yang bernuansa bossanova. Saya hanya heran mereka tidak melakukannya sejak dulu untuk karya-karya mereka.

Daftar lagu:
1. Di Atas Normal
2. Cobalah Mengerti
3. Kota Mati
4. Sahabat
5. Walau Habis Terang
6. Di Belakangku
7. Melawan Dunia
8. Langit Tak Mendengar
9. Taman Langit
10. Bintang di Surga
11. Dara (Bonus Track)

Selasa, 10 Juli 2012

Tomorrow People Ensemble - Tomorrow People Ensemble (2012)

Tomorrow People Ensemble - Self Title (2012)
Semua pencinta musik Indonesia yang tulus pastinya akan gembira bila genre album yang hadir seberagam mungkin. Album ini adalah salah satu album yang memperkaya musik Indonesia dengan genre jazz dan sedikit ramuan rock yang coba dimunculkan.
Album ini sangat menyenangkan untuk didengarkan terutama bagi pendengar yang ingin mendengarkan kombinasi musik yang unik. Lagu The Answer is Now, Eclectic, dan Wake Up or She Will Wake You Down jelas memberikan pengalaman yang berbeda untuk indera pendengaran.
Daftar lagu:
1. Freefall
2. The Answer is Now
3. My Heep
4. Eclectic
5. Wake Up or She Will Wake You Down
6. Magic Mushroom
7. Rubber Duckie
8. Can't Find My Way Back Home

Easy Tiger - Paint This Town (2012)

Easy Tiger - Paint This Town (2012)
Album Paint This Town adalah album yang lumayan bagus apalagi band dengan dua vokal, cowok dan cewek, tidaklah banyak. Lagu-lagu yang terdengar bernuansa 1990-an membuat kita ingin sedikit bergoyang dan rileks.

Tidak ada lagu yang lebih menonjol dibandingkan dengan lagu-lagu lain, namun Saturday Night menurut saya enak untuk didengarkan berkali-kali, lagu-lagu khas untuk anak muda yang mengagungkan malam minggu.

Daftar lagu:
1. Paint This Town
2. Kau Milikku
3. Hingga Akhir Usia
4. Percaya
5. Saturday Night
6. Hanya Kau yang Bisa
7.Untitled

Once -Once (2012)

Once - Self Title (2012)
Kondisi saat ini bagi seorang yang menyukai musik Indonesia seperti saya, lumayan tidak mengenakkan. Saya mendapatkan informasi dan mengakses album penyayi Indonesia biasanya dari toko CD. Kini koleksi toko CD semakin sedikit. Miris sekali melihat toko CD dengan sangat sedikit koleksi albumnya, seperti kita berada di tempat sepi bila ada di dalamnya. Namun sekarang ini untuk mendapatkan album penyanyi Indonesia saya mesti ke tiga tempat lain. Pertama, saya mesti mengecek album-album baru Indonesia di jaringan mini market, album-album Koes Plus dan album Tribute to Kla Project saya dapatkan di sini.
Kedua, saya mesti memeriksa di sebuah jaringan makanan cepat saji. Beberapa penyanyi mengeluarkan album the best lumayan bagus di tempat ini. Ketiga, saya mesti juga mengecek di jaringan toko buku besar karena jaringan toko buku ini menjual juga album-album bagus semisal album Musikal Laskar Pelangi  dan OST Badai Pasti Berlalu yang membuat heboh itu. Album debut Once ini juga saya dapatkan di tempat ketiga ini.

Tapi saya tidak ingin mengeluh. Mungkin kondisi ini adalah harga yang harus dibayar bagi seseorang yang ingin mencintai musik Indonesia dengan utuh penuh. Selain sering mengecek di empat tempat tersebut saya juga tidak pernah membeli CD bajakan dan mengunduh album Indonesia dengan ilegal. Bagi saya inilah cara satu upaya riil mencintai karya anak bangsa sendiri.

Album ini bagus karena semua lagu terdengar indah, terutama lagu Mistified di mana Gugun Blues Shelter ikut berkontribusi dan I Still Love You. Dua lagu terkenal yang menjadi bonus di album ini Kucintai Kau Apa Adanya (Aku Mau) dan Dealova menjadi tambahan yang menyegarkan.

Daftar lagu:
1. Pasti Untukmu
2. Mistified (feat. Gugun Blues Shelter)
3. I Still Love You
4. Hilang Naluri
5. Hidup Ini
6. Hari Ini Juga
7. Satu dari Sejuta
8. Missing You
9. Kucintai Kau Apa Adanya (Aku Mau)
10. Dealova (Bonus Track)

Fariz RM - The Very Best of

Fariz RM - The Very Best of
Album the Very Best ini sudah lama saya beli dari toko CD namun baru saya dengarkan kembali ketika mendengarkan album terkini Fariz RM, Fenomena. Seperti biasa, bila kita mendengarkan album terkini dari seorang penyanyi, kita punya kecenderungan kuat mendengarkan karya-karya sebelumnya.

Dilihat dari isinya, hampir semua lagu hits Fariz RM ada di album ini. Sayangnya, seperti halnya karya musik rekaman yang lain, label cenderung tidak serius dalam mengemas suatu karya. Tidak ada informasi mengenai album ini di dalamnya, bahkan tidak ada tahun produksinya. Kita juga melihat banyak versi album the best milik Fariz RM yang beredar di pasaran, seperti halnya album the best para penyanyi yang lain.

Namun, sebagai pengingat atau pendokumentasi lagu-lagu Fariz di masa lalu, album ini sangat memadai. Album ini mengajak kita mengingat dan mengenang masa keemasan salah satu penyanyi besar Indonesia yang karya-karyanya terkenang dan tak lekang oleh waktu.

Daftar lagu:
1. Barcelona
2. Sakura
3. Nada Kasih
4. Orang Ketiga
5. Ratna Juwita
6. Hanya Satu Kamu
7. Jangan Kau Lepas Lagi
8. Batas Rindu
9. Penari
10. Selamat Untukmu
11. Suzie Bhelel
12. Sungguh
13. Hasrat dan Cinta
14. Sekisah Kasih

Andra and the Backbone - IV (2012)

Andra and the Backbone - IV (2012)
Album ini didistribusikan dalam dua jalur. Pertama, jalur "bonus" di majalah musik Rollingstone, yang membuat edisi Juni 2012 agak terlambat terbitnya. Kedua, melalui jalur distribusi jaringan ritel mini market. Album yang saya dapatkan berasal dari jalur pertama. Menurut saya bonus album ini tidak terlalu spesial karena majalah yang sama pernah memberikan bonus album jauh lebih baik.

Secara umum album keempat Andra and the Backbone ini cukup bagus dan enak didengarkan berkali-kali. Sejak lagu pertama, Alibi, pendengaran kita sudah dimanja dengan lagu yang rancak dan enak didengar. Begitu juga dengan lagu-lagu berikutnya, terutama lagu Bersedih, Chemistry, dan lagu instrumental  The Time Traveler.

Daftar lagu:
1. Alibi
2. Cliche
3. Maafkan
4. Bersedih
5. Lullaby
6. Chemistry
7. Dream On
8. The Time Traveler
9. Saat Dunia Milik Kita (Demo Version)
10. Lagi dan Lagi (Alternate Version)

Kamis, 05 Juli 2012

Dengan Senang Hati

Dengan senang hati aku menyapamu tiap pagi
Dengan senang hati aku berbincang denganmu tentang dunia dan hal-hal belum terjelaskan
Dengan senang hati aku mendoakanmu lebih banyak berbahagia sepanjang hidup ini
Dengan senang hati kita saling menemani

Dengan bangga hati, aku bersamamu, anakku...
dan kau memanggilku ayah dengan rasa bahagia

--- untuk Vari

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...