Senin, 21 Juli 2014

Level 42 - The Very Best Of (1998)

Level 42 - The Very Best of (1998)
Perkenalan saya dengan Level 42 tergolong unik karena pertama-kali saya mendengarkan karya mereka saya tidak begitu suka dengan genre musiknya yang tak terlalu pop. Mungkin pemahaman dan ingatan saya di masa sekolah dasar tak memadai untuk musik yang rada rumit seperti Level 42. Namun lagu itu, yang berjudul Three Words selalu ada di dalam benak saya setelah pertama-kali mendengarkannya, bahkan sampai sekarang masih menjadi salah satu lagu favorit saya sepanjang masa.

Lagu-lagu Level 42 yang lain, semisal Running in the Family dan Forever Now, saya letakkan di bawah Three Words. Sayangnya, lagu paling saya suka tersebut tak masuk di album the best mereka ini, bahkan juga di album mana pun karya mereka. Saya mendengarkan Three Words pertama-kali dari album kompilasi Bursa Hits 1983, bersama lagu-lagu yang populer pada era itu, semisal I Love You Daddy dan Don't Know What You Got till It's Gone. Untuk mengobati kerinduan tersebut, mendengarkan album the best ini rasanya lumayan memadai. Betotan bass Mark King menurut banyak orang memang tak ada duanya :D

Daftar lagu:
1. Love Games
2. The Chinese Way
3. The Sun Goes Down (Living It Up)
4. Micro Kid
5. Hot Water
6. The Chant has Begun
7. Something about You
8. Leaving Me Now
9. Lessons in Love
10. Running in the Family
11. To be with You Again
12. It's Over
13. Children Say
14. Heaven in My Hands
15. Take A Look
16. Tracie
17. Guaranteed
18. Forever Now

Moby - Play (1999)

Moby - Play (1999)

Album Moby terbaik sejauh ini. Album yang mengingatkan pada kita bahwa musik tanpa lirik terkadang lebih mendalam maknanya. Album yang tak lekang oleh waktu dan selalu mengingatkan pada atmosfer memasuki milenium baru. Album yang berisi banyak lagu dan juga penuh kedalaman makna yang digelontorkan bukan hanya pada albumnya belaka namun juga dengan tambahan-tambahan citra videoklip yang hampir tiap waktu muncul di MTV.

Porcelain dan Bodyrock adalah dua lagu paling kuat di antara delapan belas lagu di album ini. Kedua lagu ini menunjukkan bahwa yang kontemplatif dan dinamis bisa saja berjalan beriringan. Sayangnya, album-album Moby setelah Play terlihat menurun seiring dengan semakin populer dirinya. Apakah yang populer itu menurunkan kualitas kekaryaan?
 
Daftar lagu:
1. Honey
2. Find My Baby
3. Porcelain
4. Why Does My Heart Feel So Bad?
5. South Side
6. Rushing
7. Bodyrock
8. Natural Blues
9. Machete
10. 7
11. Run on
12. Down Slow
13. If Things were Perfect
14. Everloving
15. Inside
16. Guitar Flute and String
17. The Sky is Broken
18. My Weakness

Manic Street Preachers - Futurology (2014)

Manic Street Preachers - Futurology (2014)
Untuk apa masa depan dibicarakan dengan mendalam sehingga menjadi suatu telaah yang sistematis bernama futurology? Kira-kira pertanyaan inilah yang bergelayut di benak ketika mendengarkan album ini. Album, yang lagi-lagi menunjukkan kekugiran tiga orang punggawa band dari Wales ini. Manic Street Preachers memang selalu merilis karya yang membuat berpikir walau sepintas tak ada tautan dengan yang ilmiah di teksnya. Tetapi kita mahfum dengan mereka, selalu ada motif politik yang mendalam, sebutlah ideologis, dari album-album mereka.

Selain masa depan, pertanyaan yang juga coba dimunculkan adalah apa budaya Eropa itu? mereka berupaya menjinakkan tafsir sebagai sekumpulan warga yang cukup lama berdiri pada posisi paling atas peradaban manusia, yang bisa jadi kini disadari bahwa peringkat atas itu cuma fatamorgana. Ketigabelas lagu di album ini jelas berkisah tentang metafor multikulturalisme, namun bukan antara Barat dan Timur atau antara bangsa maju dan bangsa belum maju, namun bahkan di antara bangsa yang maju pun ada ketimbangan tafsir dan selipnya relasi.

Album yang hanya berjarak delapan bulan dari album sebelumnya ini tidak hanya menunjukkan betapa produktifnya Manic Street Preachers, namun juga menampilkan kembali pada kita bahwa mereka selalu cerdas dan serius menggarap apa yang disebut manifestasi ideologis pada teks, mungkin bukan lagi bernama sosialisme namun mengembalikan berpikir jernih bahkan pada apa-apa yang sudah dianggap lumrah.

Daftar lagu:
1. Futurology
2. Walk Me to the Bridge
3. Let's Go to War
4. The Next Jet to Leave Moscow
5. Europa Geht Durch Mich
6. Divine Youth
7. Sex, Power, Love and Money
8. Dreaming A City (Hugheskova)
9. Black Square
10. Between the Clock and the Bed
11. Misguided Missile
12. The View from Stow Hill
13. Mayakovsky

The Black Keys - Turn Blue (2014)

The Black Keys - Turn Blue (2014)

Ada yang unik dari album-album the Black Keys, terutama album termutakhir mereka ini. Terasa ada nuansa baru dan lama yang didaur dengan ciamik. Mendengarkan album ini saya merasa kembali ke suasana 1970-an, dan juga sedikit awal 1980-an. Ada kerinduan dengan masa-masa tersebut yang sedikit banyak dituntaskan melalui lagu-lagu di album ini. Single pertama Fever jelas membawa pada nuansa khutbah masa lalu yang mirip-mirip propaganda dan hampir tak bisa ditolak oleh target sasaran. Sungguh kembali ke masa lalu yang tetap saja masih terasa aktual sampai sekarang.

Album ini enak didengarkan sambil berkontemplasi, terutama di malam hari. Malam di mana yang lama hampir dilewati, dan yang baru belum juga datang. Ada juga yang menarik lainnya, duo ini mirip dengan New Order di mana para punggawanya menerapkan faham anti selebritas, tak ingin terlihat, tak ingin dicitrakan. Hanya berkarya, tak kurang dan tak lebih.

Daftar lagu:
1. Wieght of Love
2. In Time
3. Turn Blue
4. Fever
5. Year in Review
6. Bullet in the Brain
7. It's Up to You Now
8. Waiting on Words
9. 10 Lovers
10. In Our Prime
11. Gotta Get Away

Coldplay - Ghost Stories (2014)

Coldplay - Ghost Stories (2014)
Album teranyar Coldplay ini membuat kita memikirkan kembali relasi dengan manusia lain, terutama dalam konteks cinta. Apakah relasi tersebut abadi atau temporer? juga apakah yang kita inginkan selalu bisa dimengerti oleh pasangan? Album ini juga membuat kita berpikir, sejauh mana yang personal muncul di dalam teks, sekalipun produsen teks bebas mengisi makna pada teks. Teks yang terlalu personal akan ditinggalkan, teks yang kurang personal tak akan mampu melekat pada pengakses dan juga pemakna teks.

Coldplay yang biasanya bermain dengan metafor dan pengandaian, pada lagu-lagu di album ini terlihat lebih jelas, langsung, dan tak ingin repot-repot dengan makna yang multitafsir walau judul album jelas berupaya menunjukkan metafor masa lalu dan relasi yang dibayangkan pada istilah cerita-cerita hantu. Hantu terkuat dalam bayangan seseorang mungkin memang masa lalu yang dianggap indah dan tak akan bisa dicapai kembali. Untungnya, album ini juga menawarkan bahwa sekalipun masa lalu yang indah bisa saja berakhir, kita masih punya kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang indah jua.

Daftar lagu:
1. Always in My Head
2. Magic
3. Ink
4. True Love
5. Midnight
6. Another's Arms
7. Oceans
8. A Sky Full of Stars
9. O

Foster the People - Supermodel (2014)

Foster the People - Supermodel (2014)
Awalnya saya ogah-ogahan mendengarkan album ini karena agak kecewa albumnya tak serancak album pertama Foster the People yang dirilis tahun 2011, Torches. Namun dalam akses-mengakses konten dan juga memaknainya, berlaku hukum tak boleh memarahi konten, apalagi kecewa terhadapnya. Konten adalah konten, teks adalah teks, yang hanya bisa kita terima adalah memaknainya, boleh juga membandingkannya dalam semesta. Begitulah, pada akhirnya saya mendengarkan album ini berkali-kali dan mendapatkan sudut pandang yang berbeda mengenai album ini, dan juga pada produsen kontennya, Foster the People.

Tak mudah memang bagi produsen konten bila album debut mereka mendapatkan perhatian besar dan juga sekaligus melambungkan sang produsen pada popularitas yang tinggi. Sepertinya mereka bisa melepaskan diri dari jebakan tersebut. Album Supermodel tentu saja akan berbeda bila dibandingkan dengan Torches, namun bila dilihat sebagai entitas tersendiri, album ini adalah album yang kontemplatif, album yang bertanya banyak hal, terutama tentang popularitas dan kehidupan selebriti, yang tentu saja disebabkan oleh album pertama. Pertanyaan tersebut sudah dimulai sejak lagu pertama Are You What Your Want to be? 

Daftar lagu:
1. Are You what You Want to be?
2. Ask Yourself
3. Coming on Age
4. Nevermind
5. Pseudologia Fantastica
6. The Angelic Welcome of Mr. Jones
7. Best Friend
8. A Beginner's Guide to Destroying the Moon
9. Goats in Trees
10. The Truth
11. Fire Escape

Babybird - Best of Babybird (2004)

Babybird - Best of Babybird (2004)
Siapa penikmat musik alternatif dekade 1990-an yang tak kenal dengan lagu You're Gorgeous? saya rasa sebagian besar tahu lagu ini. Lagu ini semacam one hit wonder dari band beranggotakan satu orang, Babybird. Sulit sekali mencari album-album Babybird sampai saya menemukannya di iTunes. Upaya mencari, mengakses, dan kemudian memaknai album ini berkaitan dengan rasa penasaran saya untuk menambal pengetahuan karya-karya produsen konten musik rekaman dekade 1990-an.

Sayangnya, tipikal album the best, album ini juga kurang memiliki jalinan yang kuat, album yang tak ada rohnya. Kemungkinan rohnya ada di dalam album-album aslinya, sebelum dipilih satu dua lagu untuk digabungkan ke dalam album the best. Namun tak ada salahnya juga mendengarkan dan mengamati lagu-lagu yang termaktub di dalam album ini, namun memang segera terlihat bahwa album Ugly Beautiful yang dirilis pada tahun 1996 adalah album terbaik Babybird, di mana You're Gorgeous, Atomic Soda, dan Candy Girl ada di dalamnya.

Daftar lagu:
1. You're Gorgeous
2. Bad Old Man
3. Back Together (Remix)
4. Eyes in the Black of Your Head
5. The F-Word
6. Good Night
7. In the Country
8. Atomic Soda
9. The Way You are
10. Candy Girl
11. If You'll be Mine
12. Cornershop (Re-Recorded Version)
13. Out of Sight (Edit)
14. Bad Habit
15. Fireflies
16. You will Always Love Me
17. One Dead Groove

Diswalla - Pet Your Friends (1995)

Diswalla - Pet Your Friends (1995)

Mendengarkan konten musik rekaman, seperti halnya mengakses konten media yang lain, bisa dipastikan akan terjadi relasi antara produsen dengan pengakses konten atau pemakna. Relasi tersebut dalam bentuk jaringan makna yang personal pada pemakna, tergantung dari pengalaman dan pengetahuan, dan juga konteks ruang dan waktu ketika konten tersebut diakses dan kemudian dimaknai.

Lumayan banyak konten musik rekaman yang saya dengar, terutama dari produsen konten yang mulai aktif di dekade 1980-an dan 1990-an. Bukan berarti dekade lainnya tidak saya dengar. Dekade lain, termasuk dekade terakhir ini, juga saya dengarkan, namun tetap saja kedua dekade tersebut adalah dua dekade utama karena saya tumbuh sebagai pemakna yang lumayan aktif pada kedua dekade tersebut.

Ada satu produsen konten yang pada dekade 1990-an cukup terkenal dan menghasilkan album yang banyak dibicarakan, Diswalla dengan albumnya Pet Your Friends. Saya tahu album ini karena bolak-balik diperbincangkan di MTV, yang dahulu siarannya masih tergabung di ANTV. Salah satu program acara favorit saya adalah Alternative Nation, di sinilah lagu Counting Blue Cars mendapatkan air time yang tinggi. Entah mengapa, pada era 1990-an dahulu itu, album ini tidak juga bisa saya akses. Berulang-kali ke toko kaset, album ini tak bisa diakses jua. Saya datang di saat yang tak tepat, selalu ketika "barang" datang, saya tak datang ke toko kaset di ujung jalan Malioboro yang kini mati, nama tokonya Kotamas.

Mendengarkannya kembali pada saat ini, sekitar dua dekade setelah dirilis tentu saja berbeda. Konteks waktu dan ruang mengakses konten selalu memberikan pemaknaan yang berbeda. Namun ada juga yang menarik. Karena konten musik rekaman adalah konten media yang paling kuat dalam menyimpan kenangan, mengakses album lama ini juga berfaedah.

Mendengarkan Counting Blue Cars, Explode, Charlie Brown's Parents, dan It's going to Some Time, membuat masa lalu seakan kembali di ingatan dan di hati. Masa-masa indah tentu saja. Cabikan gitar yang intens dan lirik yang berusaha tegar adalah dua ciri utama album ini, dan juga banyak album di dekade 1990-an.

Daftar lagu:
1. Pretty Babies
2. Haze
3. Counting Blue Cars
4. Explode
5. Charlie Brown's Parents
6. Give
7. Miss Emma Peel
8. Moisture
9. The Feeder
10. All She can See
11. Only for So Long
12. Date with Sarah
13. It's going to Take Some Time

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...