Minggu, 29 Agustus 2010

Teach Me How to Dream


Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata....

Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now" bisik Billy Corgan di lagu 1979 yang pernah kita suka dulu. Kau berteriak menyanyikannya walau kau tidak suka dengan Smashing Pumpkins. Tetapi tidak lagu itu, katamu selalu ketika menyanyikannya. Kaset "Grammy Award 1996" bila tidak salah, atau mungkin yang 1997, yang kau beli di toko kaset Kotamas, sampai kusut masai karena kau putar terus. Sama seperti Kotamas yang akhirnya menghilang karena peredaran produk ilegal, dirimu juga mulai menghilang karena tindakan "ilegal" dalam interaksi yang kau tujukan untukku. Kita tahu, bagi penyuka musik 1990-an seperti kita, Kotamas adalah "kuil" di Yogya. Pun begitu pada dirimu, kau adalah tempat spesial bagiku untuk berbagi mimpi.



Entah mengapa aku sangat ingin kau ada di sampingku sekarang. Memperbincangkan banyak hal tentang apa saja seperti dulu. Memperbincangkan Gola Gong dan Bubin Lantang, juga karya-karya mereka, Balada si Roy dan Anak-anak Mama Alin. Mendiskusikan Duran Duran era "Wedding Album" yang aku suka, dan Gun N Roses masa "Use Your Illusion" yang kau cintai. Apa pun musik dan bacaan pada awal 1990-an sungguh sangat menyenangkan untuk diakses dan dibagi. Kita tentu saja tak tahu alasannya, apa karena kita masih remaja dan masih ada dalam situasi entrofi identitas, masih "dibentuk", atau memang konten media waktu itu semua bagus. Bukan begitu teman? (aku tidak berharap kau menjawab. Aku tahu itu hampir tak mungkin)



Masa yang indah karena pengalaman bermedia yang bagus, itulah 1990-an. Masa yang mungkin bagi kita tak tegantikan meski ada internet, handphone, dan game canggih sekalipun. Sama sepertimu yang tidak tergantikan walau teman dan musuh bagiku berdatangan silih-berganti. Ingatkah kau sewaktu kita SMA, kau pernah menunjukkan padaku kaset yang kau rekam sendiri karena pada awal 1990-an kaset sudah menjadi obyek atas hak cipta dan kita tak bisa lagi membeli semacam kaset kumpulan lagu seperti dekade sebelumnya, masa Kings Record, Hint's Collection, dan Blackboard. Kau mengumpulkan dan merekamnya dari radio katamu. Jadi maklumlah bila suara penyiarnya masuk sedikit-sedikit pada tiap lagu. Ada lagu-lagu bagus di kaset rekaman itu, Conviction of My Heart oleh Kenny Loggins, Days Gone By oleh Slaughter, Wind of Change oleh Scorpion, tetapi kenapa ada lagu Michael W. Smith, My Place in This World, di situ? dengan penuh canda kau mengatakan kalau lagu Michael W. Smith itu "bonus" untuk aku yang suka dengan lagu slow dan kurang "metal". Padahal untuk ukuran sekarang, lagu-lagu slow rock itu juga lagu "lembut". Kami hanya tertawa. Moment ini salah satu kenangan yang paling indah buatku, dan mungkin buatnya.



Ada satu lagu lain yang selalu mengingatkanku padamu. Lagu itu berjudul Teach Me How to Dream. Lagu yang sangat bagus pada jamannya. Lagu ini dinyanyikan oleh Robin McAuley, vokalis MSG, McAuley Schenker Group, dan sangat populer di Yogya karena diputar terus di banyak siaran radio, terutama Geronimo dan Unisi. Kau juga pasti ingat jika MSG punya dua lagu bagus yang lain, When I'm Gone dan Nightmare. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu dalam OST film "If Looks Could Kill". Film remaja tahun 1991 yang memasang Richard Grieco, bintang film idola kaum muda cewek pada jaman itu. Wajahnya mirip dengan John Stamos yang menjadi idola kaum muda cewek dekade sebelumnya, 1980-an.



Kau tahu mengapa lagu ini mengingatkanku padamu? ketika mimpi belum terlalu teknis seperti sekarang, mimpi itu sederhana saja, fokus pada orang lain, dan mimpi selalu tentang dua orang. Ketika yang diributkan bukan cara merebut informasi di dalam mimpi orang lain, mimpi berbicara untuk dirinya sendiri. ...Dan hal yang terpenting, kau sungguh mengajarkan aku bahwa mimpi dan realitas itu tipis bedanya, atau dalam beberapa aspeknya ternyata sama.



Pada akhirnya melalui mimpi kau akan memahami siapa dirimu yang sebenarnya....



Ini lirik lagu yang pernah kau rekam dan berikan untukku...semoga kau yang jauh namun juga ada di hati dan pikiranku mendengarkannya pula. Salam...dan selamat terus bermimpi...



Teach Me How to Dream

By Robin McAuley



I only see things black and white

Never shades of gray

My eye don't work that way, no

I can't imagine fantasies

They never cross my mind

Could be why I'm lonely time to time

Only you

Only you can reach me now

Can you teach me how



Teach me how to dream

Help me make a wish

If I wish for you

Will you make my wish come true

I'm a stranger here

Strange as it may seem

Take me by the heart

Teach me how to dream



You lift me up and give me hope every single day

I never dreamed thatI

Could feel this way

When I'm down I know where I'm gonna turn

I've got so much to learn



Teach me how to dream

Help me make a wish

If I wish for you

Will you make my wish come true

I'm a stranger here

Strange as it may seem

Take me by the heart Teach me how to dream



And when I turn out the lights

I turn to you for my inspiration

Long as we're together

You and me

We're gonna dream forever



Teach me how to dream

Help me make a wish

If I wish for you

Will you make my wish come true

I'm a stranger here

Strange as it may seem

Take me by the heart

Teach me how to dream

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...