Selasa, 08 Oktober 2013

Berburu Album-album Langka

Sejak memutuskan musik rekaman sebagai jenis (pesan) media yang paling intens saya akses pada awal tahun 1990-an, cukup banyak album yang belum saya miliki, terutama dimiliki secara digital. Ketika saya bisa mengakses itunes sekitar lima bulan  lalu, seperti orang kalap saya langsung mengakses atau membeli beberapa album yang saya anggap langka dan sangat sulit didapat.

Beberapa album di antaranya sebenarnya sudah saya miliki dalam format kaset, bukan format digital. Sayangnya, saya tidak lagi memiliki pemutar kaset alias tape. Saya malah berencana menjual seluruh koleksi kaset saya, yang berjumlah sekitar seribu kaset. Walau kemudian niat menjual kaset itu saya pertimbangkan kembali karena ternyata kaset masih disimpan dan didengar oleh para kolektor. Setiap tahun juga ada peringatan cassette store day yang mestinta membuat kaset disayangi kembali.

Karena itulah, saya masih terus mencari album-album yang menurut saya langka. Ajaibnya, di itunes album-album langka itu saya temukan. 

Berikut ini kesepuluh album langka yang saya dapatkan di itunes:

Pertama, OST Romeo + Juliet (1996)


Waktu itu, filmnya adalah tafsir segar dari kisak klasik masa lampau dan saya bersama rekan-rekan kuliah benar-benar menikmati filmnya. Namun yang paling membuat saya terkesan adalah OST dari film ini. Siapa yang menyangsikan lagu-lagu dari Garbage yang waktu itu besar dan Radiohead yang sampai hari ini masih besar, juga the Cardigans dan the Wannadies, serta lagu dari Mundy "To You I Bestow" yang paling mencuri perhatian. Album ini langka dalam format CD, kalaupun ada, saya pernah hampir mengaksesnya di salah satu toko di Jakarta, harganya sangat mahal.

Kedua, Wham! – Final (Deluxe Edition) (1986)


Album the best sekaligus terakhir dari duo Inggris, George Michael dan Andrew Ridgeley yang saya dengarkan ketika masih kecil namun album ini begitu terekam di kepala. Sebenarnya yang saya dengarkan dulu bukan albumnya secara utuh melainkan dari lagu-lagu terpisah yang ada di berbagai kompilasi, seperti the best disco, dsb. Album ini langka bukan hanya karena sudah lama sekali dirilis, namun juga karena musik yang dibawakan Wham! mungkin sekarang tidak lagi disukai.  

Ketiga, Various Artists – Help (1995)



Ketika saya mendengarkan kaset album ini dahulu sebenarnya tidak ada daftar lagu dan penyanyi di sampulnya karena disengaja untuk memunculkan efek kejut. Saya hanya menebak-nebak ketika mendengarkan lagu-lagunya. Namun saya langsung mengenai para penyanyi dan band besar Inggris raya pada dekade 1990-an. Lagu=lagu yang pasti diingat di album ini adalah "Love Spreads" dari the Stones Roses, "Lucky" dari Radiohead, dan "Raindrops Keep Falling on My Head" dari Manic Street Preachers.

Keempat, OST – Cruel Intentions (1999)



Bicara tentang film anak muda di masa lalu, film ini pasti layak disimak. Cara bercerita yang unik, dari sudut pandang karakter antagonis dan topik yang tak biasa, menjadikan film ini tetap teringat sampai sekarang. Film ini tidak seperti kisah film kaum muda kebanyakan pada waktu itu. Band-band yang mulai besar di akhir 1990-an mengisi album ini, antara lain Blur, Placebo, Fatboy Slim, dan Counting Crows.

Kelima, Various Artist – If I were A Carpenter (1994)



Menurut saya album ini adalah album tribute paling oke sepanjang jaman yang saya dengar. Para pengisinya tetap hadir dengan ciri mereka sendiri sekaligus mengenalkan Carpenter kepada para pendengar yang lebih muda. Mendengarkan album ini kita jadi semakin paham mengapa Sonic Youth, Dishwalla, Redd Kross, dan Cracker bukan cuma produsen teks yang hebat, melainkan penafsir baru yang mumpuni.

Keenam, The Soup Dragons – 20 Golden Greats (2012)



Sebenarnya hanya satu lagu yang membuat saya teringat terus dengan grup ini. Saya mendengarkan lagu Soup Dragons, "Divine Thing", di sebuah acara musik TVRI, kalau tak salah judulnya "Music Trax". Acara musik dahulu sangatlah langka, sebelum kehadiran MTV di ANTV via "Alternative Nation". Acara tersebut pasti saya tunggu kehadirannya di akhir pekan. Album ini langka karena band yang membawakan tidak begitu terkenal di Indonesia, namun beberapa lagunya cukup bagus. Lagu lain dari band ini yang terkenal adalah "I'm Free" dan "Pleasure".

Ketujuh, The Dandy Warhols – Thirteen Tales of Urban Bohemian (2000)



Album terbaik dari Dandy Warhols menurut saya. Lagu "Bohemian Like You" jelas-jelas menghipnotis saya pada waktu itu. Genre alternatif juga lagi sangat disukai dan satu-satunya sumber musik yang berkelas hanya "Alternative Nation" di MTV, yang di Indonesia disiarkan oleh ANTV. Tiga belas kisah yang diungkap dalam tiga belas lagu di album ini juga berkelas, antara lain "Mohammed", "Nietzsche", dan "Big Indian".

Kedelapan, Manic Street Preachers – Generation Terrorists (Remastered) (1992/2012)



Album terbaik dari Manic Street Preachers dan merupakan album yang paling sulit dicari pada awalnya. Album ini tidak hanya bagus, namun juga memberikan kebahagiaan tersendiri bagi pendengar loyal dengan bonus lagu yang banyak dan unik. Lagu "Motorcycle Emptiness", "Little Baby Nothing", dan "Stay Beautiful".

Kesembilan, Luciano Pavarotti & Friends – Together for the Children of Bosnia (1996)



Kisah tentang Bosnia ataupun perang lain yang merupakan pelanggaran HAM selalu menarik, termasuk upaya untuk memperbaikinya dan membesarkan hati para korban dan umat manusia. Ketika ada seorang penyanyi besar yang mengajak para penyanyi lain untuk membantu korban perang, upaya tersebut selalu menarik perhatian. Apalagi di album ini ada lagu-lagu yang sudah terkenal pada waktu itu yang ditafsir ulang, yaitu "One" dan "Linger".

Kesepuluh, Ebiet G. Ade – Camelia I dan III (1979 & 1980)



Dua album terlangka yang bisa saya dapatkan dari Itunes. Sebenarnya adikarya (masterpiece) Ebiet G. Ade adalah Camelia I sampai IV, namun yang ada hanya dua album awal ini. Tapi menurut saya, dua album ini sudah cukup untuk mengobati kerinduan pada album Ebiet G. Ade, bukan lagu "ketengan" pada album bertajuk the best atau seleksi. Kedua album ini memberikan nuansa yang berbeda dalam menikmati musik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...