Menggunggah hampa ke haribaan
Pagi, masih merupakan satu dua langkah penuh misteri
Di sini kita terdiam dan jejak, keringat, dan dendam tak ingin dihapus dengan santun
Menenggelamkan gundah ke peraduan kembali tak tuntas
Pagi, masih mungkin sebentuk harapan atas manifestasi angan
Pagi juga menunjukkan tak ada yang sia-sia dari argumen malam tadi
Selasa, 05 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Ada tiga fakta, hal nyata yang terasa dan terpikirkan, mengapa pagi ini begitu sendu. Pertama, gempa di Padang. Saya tidak menonton tv sepan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar