demi hari-hari yang berlalu dan tak meruang di hati
demi teks yang tak pernah selesai dimaknai
siapa yang menunggu dan kemudian diabaikan?
mengapa satu pandang saja begitu membuat duka?
demi semua detik yang pernah terjadi
demi kesadaran atas konteks yang tak pernah dilibatkan
siapa yang menang dan kalah tak lagi penting
siapa yang menang kecuali kesadaran tak terpemanai?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Ada tiga fakta, hal nyata yang terasa dan terpikirkan, mengapa pagi ini begitu sendu. Pertama, gempa di Padang. Saya tidak menonton tv sepan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar