Jumat, 24 Juni 2011

You Come To My Senses

Bagiku sekarang tidak ada yang lebih nyata selain ketidakhadiran. Aku mengingatmu dan sepertinya kau selalu ada di hadapanku. Inilah paradoks interaksi antara yang ada dan tiada. Ketika kau ada aku cenderung tak memperhatikanmu. Ketika kau tak ada, kau malah begitu nyata hadir di dalam hati dan ingatanku. Di mana sekarang kau berada? apakah bersama angin dan burung-burung yang beterbangan di pantai sepi ini? apakah bersama pepohonan dan jurang yang sepi di sepanjang bukit Manoreh yang kukunjungi sehari sebelumnya?

Bagiku sekarang ini selalu ada yang menetap di kenangan: kau yang telah pergi untuk selamanya bertahun lalu.


You Come To My Senses
Oleh Chicago

I picture you on the beach
Lying in the sand
Out of reach of my trembling hands
I picture you in the car
Blonde hair in the wind
I picture you in my arms
And the touch of your skin
The smile on your face
The way that you taste

You come to my senses
Every time I close my eyes
I have no defenses
Driving home in the cold
January rain
I've got to find my way out of this pain
I reached for you in the night
I dreamed of your kiss
I woke before it got light
With your name on m lips
Alone in my bed
Your voice in my head

I picture you in my arms
And the touch of your skin
The smile on your face
The way that you taste
You come to my senses
I can't stop this ache inside
Oh, I have no defenses
You come to my senses
Ah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...