Sebelum kita mendiskusikan filsafat (ilmu) komunikasi sebaiknya kita mendiskusikan terlebih dahulu definisi filsafat dan filsafat ilmu. Pada tulisan kali ini akan kita diskusikan dulu definisi filsafat. Apa itu filsafat? itulah pertanyaan awal yang bisa kita ajukan. Banyak definisi mengenai filsafat tetapi yang terpenting adalah kita mengajukan pertanyaan. Kita bertanya: apa itu filsafat? berarti kita sudah mulai berfilsafat.
Definisi filsafat lumayan banyak, paling tidak kita bisa mendefinisikan filsafat dalam tiga pengertian. Pertama, filsafat adalah sikap bertanya. Bertanya atas segala sesuatu. Karena itulah filsafat selalu dimulai dengan pertanyaan dan seringkali diakhiri dengan pertanyaan kembali. Filsafat adalah pertanyaan, bukan pernyataan. Filsafat karena mengutamakan pertanyaan dapat disimpulkan sebagai sebuah pemikiran yang terbuka. Dengan begitu, filsafat berbeda dengan ideologi dan dogma yang cenderung tertutup. Ideologi dan dogma cenderung tertutup dan menganggap kebenaran yang telah dicapai sebagai sesuatu yang telah "selesai" dan diterima dengan utuh penuh. Hal yang berbeda terjadi dengan filsafat, dan ilmu pengetahuan pada umumnya, bahwa kebenaran tidak pernah selesai dan mesti diupayakan terus menerus.
Kedua, filsafat dapat didefinisikan sebagai rasa cinta pada kebenaran. Namun cinta di sini bukanlah sesuatu yang statis melainkan dinamis, yaitu suatu upaya dan dorongan terus menerus untuk menemukan kebenaran. Dengan demikian, filsafat dapat dimengerti sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan untuk terus menerus secara konsisten mengejar kebenaran. Hal ini kemudian memunculkan sikap yang kritis atas realitas bila tidak lagi dianggap benar.
Definisi yang terakhir adalah filsafat juga berarti pemikiran tentang pemikiran atau berpikir tentang berpikir. Ketika seseorang berpikir maka dia berdialog intens dengan dirinya sendiri. Dialog tersebut dinamis dan berwujud pertanyaan terus menerus mengenai berbagai ide dan konsep, terutama ide dan konsep tentang ilmu yang dia pilih untuk dipelajari. Dengan demikian, seorang filsuf adalah orang yang selalu bertanya untuk mendapatkan kebenaran. Hal ini sama dengan anak kecil yang terus menerus bertanya tentang berbagai hal. Filsuf dan anak kecil adalah orang-orang yang antusias dengan kehidupan dan memikirkan hidup dengan sebaik-baiknya. Cara untuk terus bertanya dengan antusias inilah yang menjadikan filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan, bukan hanya karena filsafat merupakan ilmu pengetahuan tertua, namun karena filsafat selalu bertanya, sebab ilmu pengetahuan apa pun pasti dimulai dengan pertanyaan.
Pada akhirnya filsafat mengajak kita untuk mempertanyakan, menyoal, mengkaji dan mendalami hidup ini dalam semua aspeknya dengan sebaik-baiknya. Seperti yang dikatakan oleh Socrates bahwa hidup yang tidak dikaji adalah hidup yang tidak layak dihidupi, juga seperti apa yang dikatakan oleh Descartes bahwa kita berpikir maka kita ada. Bagaimanapun juga, selama kita hidup filsafat akan selalu diperlukan karena kita berpikir dan merefleksikan kehidupan ketika menjalani hidup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar