Rabu, 03 Maret 2010
Ingin Menggambar
Telah banyak kisah tentang tulis-menulis yang saya baca. Telah banyak kesuksesan yang telah saya amati dari dunia menulis. Kisah sukses itu bisa saya baca dari banyak buku, juga dari pengetahuan langsung orang-orang yang ada di sekitar saya. Kesimpulannya, munculnya keberhasilan menulis adalah ketika seseorang mampu secara konsisten dan periodik menulis sampai selesai. Cara untuk merujuknya adalah dengan melihat tulisan-tulisannya tadi secara langsung.
Saya bukanlah penulis yang bagus sekali dan saya yakin itu. Saya masih dalam proses "menjadi". Saya masih berusaha dan bila saya gagal pun, paling tidak saya telah berusaha :D ... Bila saya telah sering membaca dan mengetahui kisah sukses menulis seseorang, kali ini saya akan mencoba bercerita tentang diri saya yang menulis. Motifnya sederhana saja, saya ingin diri saya sendiri mengingatnya, dan siapa tahu, ada pula rekan yang terinspirasi seperti halnya saya yang terinspirasi dari teman-teman pula.
Bagi saya, blog dan fungsi notes di FB adalah alat bantu yang sangat baik untuk menumbuhkembangkan kemampuan menulis. Jujur saja, sampai kurang lebih setahun lalu, saya adalah orang yang tidak memiliki kemampuan menulis yang bagus, minimal menurut saya sendiri. Saya punya keinginan besar untuk menulis tetapi tidak pernah menghasilkan tulisan yang membuat saya puas. Bila pun ada tulisan, tulisan tersebut tidak otentik menurut saya, karena tercipta dari kewajiban dan keharusan.
Kini, paling tidak, saya sudah merasa tanpa beban dalam menulis. Jarang muncul keterpaksaan lagi. Semua yang saya tulis belakangan ini adalah otentik dari diri saya. Saya ingin menulis. Titik. Artinya, ketika saya ingin menulis, tulisan itu berusaha saya selesaikan walau tulisan itu singkat dan seberapa pun kekurangannya. Paling tidak tulisan itu selesai. Saya menulisa bukan karena ingin "unjuk kekuatan" atau "psy war" tetapi memang benar-benar ingin menghasilkan sebuah tulisan. Bila pun istilah "psy war" itu sering saya gunakan untuk menggoda teman-teman sekolah saya, istilah itu tidak benar-benar untuk menjatuhkan mental mereka. Hanya meruntuhkan... :D
Menulis 300, 500, bahkan 300 kata, tetaplah itu buah pikiran seseorang dan sebaiknya kita respek padanya, mengingat buah pikiran itu memerlukan upaya menghasilkannya. Saya sangat bahagia bila bisa menghasilkan tulisan betapa pun sedikitnya, asalkan tulisan itu sudah menunjukkan buah pikir yang runtut dan relatif komplet.
Sedikit melangkah lebih jauh. Saya malah tidak hanya bisa menulis "biasa". Kini saya jadi bisa (kembali) menulis fiksi dan puisi. Paling tidak kemampuan yang sudah agak lupa itu, berhasil muncul lagi. Saya jadi agak sering menulis puisi lagi yang sudah cukup lama terbengkalai. Dulu saya pernah berjanji akan menulis 1000 puisi pada orang yang saya cintai dan sepertinya belum berhasil. Paling tidak saya masih berusaha. Malah ada tawaran menarik dari seorang rekan untuk menerbitkan buku puisi dan desain bersama-sama. Lihat saja nanti kemana arahnya berjalan.
Saya sudah menulis fiksi lagi, walau baru sekadar cerpen. Tetapi dengan mendapatkan inspirasi terus-menerus dari buku-buku Murakami, saya yakin saya akan konsisten menulis cerpen dan suatu hari nanti, novel. Semoga impian tersebut terwujud. Jelek-jelek begini, saya pernah menulis novel yang tidaks selesai pada jaman sekolah dasar dulu. Novel anak-anak yang terinspirasi Trio Detektif, Lima Sekawan, Sapta Siaga, Tintin dan Deni Manusia Ikan.
Menulis di blog dan FB membuat saya yakin, bagaimana pun juga, perasaan dan pengetahuan, serta opini, perlu diekspresikan melalui tulisan faktual dan fiksional. Karena dengan demikian, kita bisa belajar lebih baik lagi dan saling berbagi dengan rekan lain. Selain itu, masih ada beragam ekspresi lain yang bisa tersalurkan melalui blog dan FB.
Bila dulu saya memilah-milah membaca dan menulis opini dan fiksi, dan ternyata gagal total. Saya baru tersadar tidak perlu memilah-milahnya dan membuka saja hati untuk fakta dan fiksi ketika saya mengikuti acara di Solo bersama para calon penulis fiksi sekitar bulan Mei tahun lalu. Saya malah mendapatkan pelajaran untuk tidak memilah inspirasi yang hadir. Bila jadinya tulisan opini, syukuri saja. Bila yang jadi tulisan fiksi, nikmati saja.
Saya juga belajar banyak dari anak saya untuk berekspresi. Anak saya sangat ekspresif dan aktif menuangka ide dan kreasinya; menggambar, menulis, menari, menyanyi, berpidato, etc. Pengalaman inilah yang mengajarkan saya untuk tidak membatasi diri atas ekspresi dan kreasi. Melalui anak saya itulah saya belajar bahwa membacakan cerita untuknya sebelum tidur menjadikan intonasi lisan saya lebih "terasa", juga alur informasi di kepala lebih tertata, terutama untuk membuka dan menutup informasi yang belum boleh diterima olehnya. Juga untuk tidak membacakan beberapa kalimat bila sudah mengantuk...hehe..walau seringnya gagal karena anak saya akan tahu bila cerita yang dibacakan tidak runtut dan aneh.
Kini, belajar dari anak saya dan juga ingin menimbulkan kembali kemampuan yang lain. Saya belajar kembali menggambar. Saya ingin menggambar sampai selesai walau mungkin gambaran saya masih teruk. Jelek-jelek begini, saya pernah mewakili sekolah dalam lomba menggambar tingkat sekolah dasar dan mendapatkan nilai yang lumayan bagus dalam menggambar sampai sekolah menengah atas.
Sekitar seminggu yang lalu, saya membeli pensil warna yang bisa berubah menjadi gambar cat air. Rencananya saya akan menggambar, tetapi apa daya, waktu yang agak senggang tidak tersedia belakangan ini. Waktu yang agak kosong adalah ketika menemani anak saya bermain dan belajar. Karena itulah kami menggambar bersama. Gambar yang kami hasilkan mungkin belum bagus. Namanya juga baru belajar. Tetapi kami akan belajar terus. Kami akan menikmati proses ini, mencoba menjadi kreatif dan mencoba lebih menghargai diri sendiri dengan mengembangkan kreativitas yang mungkin.
Ini hasil karya kami berdua....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar