Sabtu, 24 Juli 2010

Cinta Bebas (Bagian 2)


Apa yang kau lihat ketika menatap matanya?
Apakah dirinya, obyek cintamu, atau dirimu sendiri?
Benarkah mencintai orang lain berarti mencintai diri sendiri, atau sebaliknya?
Apakah cinta "mematikan" atau "menghidupkan" sesuatu?
Apakah tidak ada jalan lain selain memilih antara mencintai atau membenci?
Apakah tidak ada cara lain tanpa mencintai diri sendiri atau pihak lain?
Apakah cinta bisa membebaskan dan tidak mengekang?
Apakah benci bisa menjadi alat dominasi dan hegemoni?

---------

Ratusan pertanyaan bisa ditanyakan terus menerus tanpa henti sampai diri kita lelah, sampai diri kita tak berarti, atau bahkan semakin penuh arti. Kita setiap kali mempertanyakan apakah tindakan kita menyakitkan atau membahagiaan orang yang kita cintai, meyakinkan penuh apakah tindakan kita cukup mematikan bagi orang lain. Bila dia merasakan sakit, kita bisa memastikan kita bisa minta maaf dan berpura-pura kita tidak sengaja melakukannya dulu.
Sungguh sial menjadi orang yang tidak dicintai atau dibenci.

Ribuan pertanyaan lebih banyak menggelayut di benak kita. Tentang kematian, tentang hal-hal yang belum selesai, tentang mimpi, atau tentang apa pun, tetapi tentang cinta dan benci kita selalu mencoba menyiapkan penjelasan dan implementasinya. Mudah untuk memberikan tindakan menyakitkan pada orang yang kita benci tetapi sungguh sukar memastikan cinta kita membahagiakan orang-orang yang kita cintai.

Jutaan pertanyaan mungkin tetap tak tersentuh. Kita tidak akan ingat semua dengan detail tiap tindakan yang kita lakukan tetapi kita akan selalu ingat perasaan kita atas tindakan itu. Begitu yang saya rasakan dengan lagu ini. Saya tidak terlalu ingat berkaitan dengan peristiwa apa lagu ini, mungkin tentang mempertanyakan cinta di pagi hari, mungkin tentang rasa sepi yang menggigit, mungkin juga menyoal implementasi kebencian pada pihak lain, tetapi hal yang saya ingat, rasa bahagia bisa mengkontemplasi apa pun, termasuk hal-hal yang membuat kita sakit namun berpotensi membebaskan.

Lagu ini adalah lagu "elektronik" kontemplatif pertama bagi saya walau saya banyak mendengarkan lagu dalam genre serupa. Tidak hanya lagu ini sebenarnya, semua lagu di album Exciter milik Depeche Mode, di mana lagu ini termaktub, membawa pendengarnya berkontemplasi di balik rasa artifisal dan dinamisasi elektronik. Album "come back" Depeche Mode setelah masa suram karena beberapa personelnya terpuruk dan mereka hampir membubarkan salah satu band elektronik Inggris legendaris selain New Order. Suasana suram namun optimis terasa dari album ini.

Bagi saya secara personal, lagu ini dan lagu-lagu lain di album yang sama mengubah pandangan saya tentang cinta, benci, kebahagiaan, kebencian, dan hal-hal lain yang tak selesai, ketika berinteraksi dengan manusia lain. Manusia-manusia yang saya cintai, kurang cintai, ataupun tidak saya cintai. Rasa cinta itu bisa kontemplatif dan seharusnya membebaskan. Potensinya besar untuk itu: Cinta membebaskan itu ada. Mencintai pihak lain berarti membuat diri sendiri dan pihak lain lebih tercerahkan.


Freelove
performed by Depeche Mode

If you've been hiding from love
If you've been hiding from love
I can understand where you're coming from
I can understand where you're coming from

If you've suffered enough
If you've suffered enough
I can understand what you're thinking of
I can see the pain that you're frightened of

And I'm only here
To bring you free love
Let's make it clear
That this is free love
No hidden catch
No strings attached
Just free love
No hidden catch
No strings attached
Just free love

I've been running like you
I've been running like you
Now you understand why I'm running scared
Now you understand why I'm running scared

I've been searching for truth
I've been searching for truth
And I haven't been getting anywhere
No I haven't been getting anywhere

And I'm only here
To bring you free love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...