Satu-satu ku berderai
Saksikan pergantian waktu
Pelan-pelan beralih menuju keabadian
Apa yang lebih menyedihkan selain tak bisa menemani yang tersayang dalam bahagia maupun hampa?
Aku tak ingin menghilang
Bila itu berarti tak melihatmu berkembang
Menjadi ilalang ataupun bebungaan
Menjadi terang atau mendung hari
Satu demi satu ku terbongkar
Terdiam saja di sudut-sudut harapan
Berjatuhan dengan lambat terhempas cahaya pertama
Apa yang lebih membahagiakan selain melihatnya bahagia dengan bangga memasuki hari?
Aku hanya ingin menghablur dalam dirinya utuh penuh
Menginsepsi pagi ini dengan ide satu demi satu
tentang senyum sampai kemanusiaan
tentang maaf, kesempatan kedua dan menikmati perjalanan
Sementara detik demi detik hari mulai mengutuhkan hidup sekali lagi
Apa adanya namun sangat bahagia
## untuk putriku dan ibunya
Rabu, 29 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now&...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar