Rabu, 29 Desember 2010

Alibi Embun

Satu-satu ku berderai

Saksikan pergantian waktu

Pelan-pelan beralih menuju keabadian

Apa yang lebih menyedihkan selain tak bisa menemani yang tersayang dalam bahagia maupun hampa?



Aku tak ingin menghilang

Bila itu berarti tak melihatmu berkembang

Menjadi ilalang ataupun bebungaan

Menjadi terang atau mendung hari



Satu demi satu ku terbongkar

Terdiam saja di sudut-sudut harapan

Berjatuhan dengan lambat terhempas cahaya pertama

Apa yang lebih membahagiakan selain melihatnya bahagia dengan bangga memasuki hari?



Aku hanya ingin menghablur dalam dirinya utuh penuh

Menginsepsi pagi ini dengan ide satu demi satu

tentang senyum sampai kemanusiaan

tentang maaf, kesempatan kedua dan menikmati perjalanan



Sementara detik demi detik hari mulai mengutuhkan hidup sekali lagi

Apa adanya namun sangat bahagia



## untuk putriku dan ibunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...