Jumat, 31 Desember 2010
Pucuk Alibi
(1)
Kisah di titian hati
Melanggengkan sepi terus melekat
Membuka pintu pada ribuan kemungkinan
Kita tak henti menafsir-Nya
Narasi di pinggiran siang
Membuncahkan semangat ke semua penjuru
Merongga isi hati dengan liris
Kita terus menghukum sesama atas nama-Nya
Sayang di pertengahan argumen
Mematahkan niat tak lagi suci
Meratapi terus hidup orang lain
Kita tak pernah berlari menggunakan rasio yang diberi-Nya
Kasih di titian bumi
Menghampiri tak hendak pergi
Kembali hanya pada titian hati
Kita terus mengeja nama-Nya
(2)
Hari yang linear
Terobati sedikit dengan tafsir merujuk pada oposisi biner
Menawari narasi pamungkas hari ini
Hati yang terisi detik-detik penghabisan
Mu menggugu tak pernah bisu
Mu meramu tiap fajar
Mu menunggu untuk dicercap sedikit dulu
esok dan seterusnya
(Hari terakhir 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar