Rabu, 15 Desember 2010

Hujan, Airmata, dan Alibi

(1)
ingin meninggalkan masa lalu
laksana derai hujan meninggalkan langit
esok akan lebih bermakna
nanti akan kian berguna
tak lagi menengok ke belakang kecuali bila ingin berderai kembali
basahi hati urapi bumi

(2)
menyusun asa dalam gorong-gorong pagi nan liris
menata hasrat dalam gugusan detik terprediksi
menuai asa dalam tiap detik yang kucuri dari-Nya
siapa nanti yg mengetuk hatimu dgn ritmis?

(3)
sesama siang mengulasimu lembut
di mana mimpi mesti berlabuh?
dermaga hati yang sepi coba menghadirkan alibi
landasan tak bertepi terhampar tiap mencari alasan

(4)
pada tiap-tiap relasi ada ribuan kata terucap
pada tiap-tiap interaksi akan ada akhir
perih atau indah
tak perlu beralasan pada kesalahan masing-masing, waktu yang telah terurai, atau pada hujan yang tak lagi ingin mampir
pasti ada akhir tanpa perlu alibi yg memadai!

Jakarta – Yogyakarta, 10 – 14 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...