Kamis, 03 September 2009
Serpihan Pemahaman atas Literasi Digital
Seperti kita pahami bersama, pemikiran untuk memanfaatkan media (massa) sebaik mungkin dan juga menghindari efek-efek negatifnya, yang masuk dalam koridor konsep literasi dan literasi media, sudah mulai dikenal dan dimasyarakatkan di Indonesia. Kini, sebaiknya, konsep ketiga dari koridor kecakapan bermedia tersebut juga dikenalkan. Kecakapan bermedia ketiga ini disebut dengan nama literasi digital.
Bila literasi media terutama muncul sebagai akibat perkembangan televisi, literasi digital muncul karena perkembangan media baru. Walau paling tidak, ada tiga jenis media baru: handphone, internet, dan games, biasanya kita mengidentikkan media baru dengan internet. Mengapa demikian? ada dua musabab mengapa media baru dianggap (hanya) internet.
Pertama, internet mampu meliputi semua fungsi media yang lain, termasuk games, mengirim pesan dengan cepat, serta menelepon. Kedua, dengan fungsi yang demikian banyak tersebut, dana untuk mengakses internet juga tidak terlalu mahal. Apalagi kini di Indonesia sudah banyak ditawarkan akses melalui internet melalui 3G yang relatif lebih murah dan fleksibel.
Kehadiran internet yang semakin dekat inilah yang seharusnya membuat kita, terutama yang "berprofesi" sebagai orang tua, semakin memperhatikan kehadiran internet di rumah. Informasi internet yang lebih banyak dibandingkan dengan media lain, juga kemampuannya untuk berkomunikais real time, membuatnya semakin perlu "diwaspadai".
Begitulah, ketika saya melihat sebuah buku kecil tentang "Internet Aman untuk Anak-Anak" di kios koran dan majalah di dekat rumah, saya senang sekali. Buku sederhana dan murah ini memberi kita pengetahuan yang tidak sederhana dan kaya mengenai berbagai program untuk "mengamankan" internet sebagai media untuk anak-anak.
Melalui buku ini kita dapat mengetahui dan mengaplikasikan program pengawasan orang-tua ketika anak berinternet. Program yang gratis maupun yang berbayar. Program yang hanya menghalangi anak-anak untuk mengakses situs tertentu, sampai program untuk mengawasi yang lebih mendetail: situs apa yang dikunjungi anak, pembatasan waktu dan durasi dalam mengakses internet. Di dalam buku ini juga kita mengetahui berbagai situs dan program yang "pas" untuk anak.
Buku ini adalah buku teknis tetapi berguna bagi para orang tua. Walau bukan buku konsep yang mendalam, untuk akademisi dan pengamat media, buku ini menjadi berguna karena merupakan serpihan dari konsep literasi digital yang mulai berkembang di Indonesia. Konsekeunsi media baru, yang antara lain "menyatukan" karakter pesan dari media lain; konvergensi, sudah semakin kita rasakan. Sudah menjadi kegaliban dalam kehidupan sehari-hari.
Judul buku : Internet Aman untuk Anak-Anak
Penerbit : PC+
Tahun : 2009
Harga : Rp. 25.000,-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar