Pagi bersiasat dan hati sedingin ular
Tindakan dibakukan oleh dendam pada akhirnya
Seorang tiran menyamar dengan gendam
berpura-pura tak ingat kesumatnya
Mengaku demokratis padahal bengis
Kini, duka siapa yang semakin teriris?
Jumat, 11 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Ada tiga fakta, hal nyata yang terasa dan terpikirkan, mengapa pagi ini begitu sendu. Pertama, gempa di Padang. Saya tidak menonton tv sepan...
-
Liburan panjang seperti sekarang ini membuat saya memiliki waktu yang cukup untuk mengeksplorasi koleksi musik dan buku saya. Senang juga ra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar