Jumat, 05 Februari 2010

Media dan Budaya Kaum Muda


Apa yang ada dalam pikiran kita ketika memikirkan kaum muda? lalu bagaimana mengaitkan kaum muda dengan media? apakah relasi antara media dan kaum muda itu saling mendukung, saling menihilkan, atau bagaimana? Rangkaian pertanyaan itulah yang muncul bila kita memikirkan media dan kaum muda. Media dan Budaya Kaum Muda adalah mata kuliah baru di jurusan kami, salah satu pengampunya adalah saya. Proses perkuliahan baru dimulai dua minggu lagi. Sebelum itu, saya ingin mencoba mendedahkan apa yang akan dibicarakan tersebut. Tentu saja, sebelum silabus dan rencana pembelajaran dirilis secara resmi, tulisan ini bersifat sebagai pelengkap belaka.

Kaum muda cenderung dilihat secara salah kaprah. Paling tidak ada dua cara melihat kaum muda. Pertama, kaum muda sebagai pembawa masalah. Kedua, kaum muda dalam masalah. "Kaum muda sebagai pembawa masalah" muncul di dalam media kebanyakan. Para pemuda punk yang "mengganggu" pandangan di jalan-jalan adalah contohnya. Sementara itu "kaum muda" dalam masalah dicontohkan dalam berita-berita tentang kaum muda yang terjebak dalam hedonisme dan dunia kriminal misalnya. Kedua sisi pendapat tersebut tentu saja pendapat yang tidak tepat.

Dari sisi media pun, kedua cara pandang tersebut barulah mencakup isi pesan media. Bagaimana pun juga kaum muda adalah sasaran utama bagi isi pesan karena potensi ekonomi dan kultural yang dimilikinya. Kaum muda sebagai bagian dari isi pesan media ini juga problematik karena kaum muda direpresentasikan media dengan melibatkan "satuan" identitas yang lain. Identitas tersebut melekat pada usia (kaum muda awal, tengah, dan akhir. Belum lagi ketika kaum muda dibedakan dengan remaja). Juga melekat pada gender, kelas, etnis, ras dan agama. Kesemuanya bisa menghablur membentuk identitas baru yang sangat unik untuk setiap kelompok di beragam ruang dan waktu.

Selain itu. kaum muda juga semestinya dilihat sebagai bagian dari audiens dan kreator pesan (bisa disebut juga dengan kreator). Kita mengetahui bahwa kaum muda adalah salah satu kelompok usia terbesar, terutama di masyarakat kita. Dengan demikian mereka menjadi pangsa pasar terbesar bagi pesan media. Fenomena bau-baru ini bisa kita lihat bagaimana film, musik rekaman, dan buku yang menyasar kaum muda bertambah besar dengan sangat cepat.

Kaum muda sebagai kreator pesan adalah bagian terpenting bagi topik ini. Bagaimana kaum muda mencari jalan untuk "melawan" pesan mainstream dan budaya dominan misalnya, ada pada wilayah ini. Sebagian kaum muda menciptakan pesan media yang berbeda karakternya dengan media mainstream, baik topik, cara pandang, jenis, maupun cara mendistribusikannya. Perkembangan media baru dalam hal ini "menguntungkan" kaum muda. Walau demikian, ada juga kaum muda yang "melanggengkan" budaya dominan dan pesan media mirip dengan mainstream. Ini tidak salah. Perkembangan budaya selalu seperti itu, ada yang meneruskan, ada pula yang membongkarnya.

Saya akan menulis lagi tentang topik ini nanti. Demikianlah, beberapa pokok pemikiran untuk pembelajaran di semester mendatang. Saya sudah tidak sabar untuk berada di kelas, berdiskusi tentang media dan budaya kaum muda. Saya ingin pembelajaran ini nantinya menarik dan mencerahkan bagi kami semua!

Sampai ketemu dua minggu lagi....

(keterangan gambar: Balada Si Roy oleh Gola Gong, salah satu pesan media oleh dan untuk kaum muda)

1 komentar:

  1. mantap gan..... kunjung balik http://ponda-samarkand.blogspot.com

    BalasHapus

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...