Jumat, 04 Juni 2010

One Hit Wonders


Sekali terkenal setelah itu mati. Begitulah yang bisa kita berikan untuk memberi penjelasan secara mudah tentang lagu yang termasuk “one hit wonder”. Bila dunia musik itu adalah medan perang, one hit wonder adalah pejuang-pejuang biasa tanpa nama. Tidak terkenal pada awalnya, kemudian sangat dikenal, dan setelah itu “mati”.

Lalu, apa fenomena one hit wonder itu sebenarnya? Ternyata sudah banyak yang mendefinisikan one hit wonder, malah ada beberapa situs yang mendedikasikan dirinya hanya untuk menelaah fenomena tersebut, antara lain onehitwondercentral.com.

Karakter paling utama dari one hit wonder adalah bahwa lagu tersebut pernah masuk daftar puncak tangga lagu (chart) dan terkenal. Sayangnya, hanya satu lagu dari penyanyi tersebut yang masuk tangga lagu kemudian penyanyinya “menghilang”.
Walau begitu, definisi yang menggunakan karakter awal sebenarnya membingungkan. Bila dasarnya posisi di chart, apalagi puncaknya, Weslife dan A-Ha misalnya, dapat digolongkan sebagai fenomena one hit wonder, padahal A-Ha adalah salah satu ikon band 1980-an, yang masih berkarya dan lagu-lagunya populer walau hanya Take on Me yang mencapai puncak chart.

Saya lebih menyukai karakter yang terakhir, yaitu penyanyi atau band yang melahirkan satu hit fenomenal dan kemudian, karena berbagai sebab, tidak lagi menghasilkan karya apalagi menghasilkan hit. Lagu-lagu di album ini jelas merujuk pada karakter ini. Tidak ada yang kemudian menghasilkan karya jenius lanjutan.

“Menghilang”-nya para penyanyi bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain memang karya-karyanya tidak lagi disukai pendengar sehingga lagu-lagu setelahnya pun luput dari pengamatan. Sebab kedua adalah penyanyi atau band-nya bubar. Bubar di sini pun ada dua penyebab, pertama, karena kematian salah satu personel yang tidak mungkin digantikan karena merupakan ikon grup. Contohnya adalah Blind Melon yang terkenal lewat satu hit, “No Rain”. Atau membubarkan diri karena perselisihan personelnya. Contoh kasus ini adalah New Radicals, yang terkenal lewat lagu “Someday I’’ll Know”.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa orang terus mencari lagu-lagu “one hit wonder”? justru karena hanya terkenal sekali kemudian mati itulah, mereka terus dicari. Sebagaimana halnya lagu yang menyimpan kenangan, lagu itu akan terus didengar untuk melekatkan diri para pendengar dengan masa lalunya. Bila pada lagu yang bukan “one hit wonder” pendengar terus bisa merujuk pada lagu-lagu lain dari penyanyi yang sama, tidak demikian halnya dengan lagu “one hit wonder”, pendengar harus terus merujuk pada satu lagu itu belaka.

Saya sendiri punya beberapa lagu “one hit wonder” favorit. Lagu-lagu itu berasal dari dekade 1980-an dan 1990-an. Daftar puncak itu diduduki oleh lagu dari the Art Company, “Suzanna”. Lagu itu terkenal sekali di dekade 1980-an. Semua anak muda menyanyikannya dan sempat muncul album kompilasi lagu Suzanna dari berbagai bahasa dan bangsa. Daftar berikutnya adalah: Bobby McFerrin “Don’t Worry be Happy”, Noel “Silent Morning”, BVSMP “I Need You”, dan lima lagu dekade 1990-an, 4 Non Blondes “What's Up” dan Deep Blue Something “Breakfast at Tiffany's”, keduanya ada di komplikasi ini, serta Blind Melon “No Rain”, the William Brothers “Can’t Cry Hard Enough”, dan Gorky Park “Try to Find Me”.
Apa saja lagu barat "one hit wonder" versi teman-teman?

Lagu-lagu di album ini berasal dari dekade 1980-an dan 1990-an. Sesuai sekali dengan jaman saya menyukai musik dengan sangat. Pilihannya pun cukup bagus walau sebenarnya bisa diklasifikasikan per dekade. Untuk mengemas kenangan, lagu-lagu yang ada relatif sangat membantu seseorang pendengar yang besar dan beranjak dewasa di dua dekade tersebut.

Untuk lagu Indonesia, saya tidak cukup memiliki referensi yang memadai karena saya baru menyukai musik Indonesia tahun 2007 padahal banyak sekali lagu “one hit wonder” sebelum 2007. Sebelum tahun 2007 itu saya hanya memperhatikan sedikit dan tidak mencatat musik Indonesia dengan baik sehingga banyak sekali yang terlewat. Tetapi bila boleh menyebutkan, ada dua lagu yang saya suka dan mungkin merupakan “one hit wonder” lagu Indonesia, yaitu “Kesan Pertama” dari Didi Bofa, dan “Elegi Buat Nana” yang dinyanyikan oleh Ryan Hidayat. Khusus buat lagu “Elegi Buat Nana”, lirik awalnya masih menghantui pikiran saya sampai sekarang, “kau pelita hidupku, kau yang sanggup membuatku/tabah menjalani sgalanya/kau berikan semua itu/hanya karena cinta kasih….Pokoknya jaman remaja banget lah … :D

Apa lagu “one hit wonder” Indonesia favorit teman-teman?

Daftar penyanyi dan lagu:
1. 4 Non Blondes - What's Up
2. Joan Osborne - One of Us
3. Charlene - I've Never Been to Me
4. Hanson - MMMBop
5. Rockwell - Somebody Watching Me
6. Jan Hammer - Miami Vice Theme
7. Swing Out Sister - Breakout
8. Deep Blue Something - Breakfast at Tiffany's
9. Nik Kershaw - Would't It be Good
10. Black - Wonderful Life
11. OMC - How Bizarre
12. Michael Sembello - Maniac
13. Harold Faltermeyer - Axel F
14. Dexy's Midnight Runners - Come On Eileen
15. Lisa Loeb - I Do
16. ABC - The Look of Love
17. Sam Brown - 17 – Stop
18. Emilia - 18 - Big Big World

1 komentar:

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...