Hidup tidak mudah, terutama bagi remaja laki-laki. Bila ada kekurangan pada diri biasanya kita yang masih muda cenderung menyalahkan diri sendiri. Minimal itu yang saya rasakan dahulu.Saya bersekolah di salah satu sekolah favorit sewaktu SMA dengan sebagian besar teman yang pintar sampai pintar sekali. Terus terang "berhadapan" dengan teman-teman saya SMA, sampai sekarang pun saya masih tidak percaya diri karena tidak sepandai mereka. Walau kini, rasa rendah diri itu saya upayakan sekali beralih menjadi rasa rendah hati. Tetapi memang rasa rendah hati itu orang lain yang menilai, bukan diri sendiri. Bagi diri sendiri, paling tidak kita berupaya sekuat mungkin untuk menjalani karakter-karakter positif.
Salah satu "pelarian" saya sewaktu SMA itu adalah sebanyak mungkin membaca buku dan mendengarkan lagu. Saya pikir keduanya adalah cara terbaik untuk memupus rasa gundah hati dan rasa tidak percaya diri walau ada kemungkinan juga karena memang saya sudah senang dengan kedua aktivitas tersebut sebelumnya. Kini saya menyadari sepenuhnya karena saya memang tidak menyukai sesuatu yang dekat dengan ilmu eksakta. Walau pada tahun 1990-an eksakta dan laku fisik (baca: militerisme) di SMA adalah sesuatu yang galib atau lumrah dan juga prestisius. Masuk ke kelas fisika dan mengikuti ekstra-kurikuler baris berbaris atau tonti, peleton inti, berarti menjadi siswa terkemuka di sekolah.
Ah, masa lalu itu tidak hitam putih. Ada yang abu-abu muda dan abu-abu tua. Bahagia dan sedih silih berganti. Pahit manis semuanya kita rasakan di masa lalu. Dulu pada waktu saya menjalaninya, rasa sedih itu begitu terasa. Kini ketika saya memaknainya, rasa sedih itu banyak gunanya dalam kehidupan setelahnya. Pelan-pelan pada akhirnya kita akan memaafkan hal-hal sedih dan pahit di masa lalu karena ketakziman pada hidup yang kita hadapi kini pada akhirnya adalah fragmen terpenting dalam diri.
Lagu "The One and Only" oleh Chesney Hawkes yang populer pada tahun 1991 adalah salah satu dari banyak lagu yang membantu saya melewati masa "muda", masa SMA. Pengalaman mendengarkan musik di siang hari mendengarkan program "Rick Dees Top 40" menjadi pengalaman magis bagi saya. Waktu itu saya tidak memahami banyak isi lagu ini tetapi yang saya paham, lagu ini membantu melewati masa-masa tidak percaya diri. Masa-masa banyak keinginan sebagai remaja rasanya sulit terpenuhi karena terbatasnya sumber dana yang dimiliki keluarga. Masa-masa yang mungkin pada awalnya dikenang dengan sedih, pada akhirnya dikenang dengan rasa syukur pula.
Chesney Hawkes selain penyanyi adalah seorang aktor. Lagu ini adalah salah satu lagu dari OST film yang ia perankan. Film itu berjudul "The Buddy's Song". Lagu yang diciptakan oleh penyanyi 1980-an terkenal Nik Kershaw. Hit yang terkenal dari Nik Kershaw adalah Wouldn't It be Good. Lagu the One and Only inilah yang mempopulerkan Chesney Hawkes di Inggris dan Amerika Serikat. Hanya satu lagu hit ini saja yang muncul dari Hawkes, setelah itu dia masih merilis tiga album lain walau hanya album kedua "Get the Picture" (1993) yang kualitasnya mendekati album pertama. Hit dari album keduanya itu adalah What's Wrong With This Picture.
Saya masih terus menyanyikan lagu ini sambil mengenang masa-masa SMA, berjibaku dengan realitas dan konsepsi ideal atas hidup. Pada akhirnya saya bersyukur karena saya memiliki teman-teman sekolah yang hebat, karena saya telah memiliki banyak kenangan pahit-manis atas hidup. Lagu bagus ini, mungkin salah satu lagu "one hit wonder" terbaik, terus mengalun dan mendesak-desakkan berbagai kejadian masa sekitar dua dekade lalu.
The One and Only
oleh Chesney Hawkes
I am the one and only, oh yeah
Call me, call me by my name or call me by number
You put me through it I'll still be doing it the way I do it
And yet, you try to make me forget
Who I really am, don't tell me
I know best I'm not the same as all the rest
I am the one and only
Nobody I'd rather be
I am the one and only
You can't take that away from me
I've been a player in the crowd scene
A flicker on the big screen
My soul embraces one more in a million faces
High hopes and aspirations, and years above my station
Maybe but all this time I've tried to walk with dignity and pride
I am the one and only
Nobody I'd rather be I am the one and only
You can't take that away from me
I can't wear this uniform without some compromises
Because you'll find out that we come
In different shapes and sizes
No one can be myself like I can
For this job I'm the best man
And while this may be true
You are the one and only you
I am the one and only
Nobody I'd rather be
I am the one and only
You can't take that away from me
I am the one and only
Nobody I'd rather be
I am the one and only
You can't take that away from me
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar