Minggu, 29 Agustus 2010

Sketsa Luka


Hujan kepagian menabalkan rasa cinta pada tubuh

Tubuh adalah kuil

Tubuh adalah laknat

Begitu katanya



Mentari meniriskan hasrat dari genangan airmata

Airmata selalu memberikan inspirasi

Airmata selalu bisa mengatakan dia suci

Seperti telah terpermanai dalam tiap balada



Dua jumput warna hitam-putih itu

Tak sanggup menggambarkan kasih yang tulus

Bisa saja ekspresi tidak pernah memadai

Tetapi airmata tetap bukan bersumber langsung dari tubuh



Wajahmu memberikan tanda

Kau terinspirasi oleh semua warna

Wajahmu jualah samsara itu

Wajahmu itulah berhalanya



Bagaimana mungkin kau menggambar luka tetapi tidak merasakan perihnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...