Kamis, 21 Januari 2010

Hidup dengan Berani


Akhirnya, setelah cukup lama, saya berkesempatan lagi menakar-nakar album. Inilah takaran pertama saya untuk album musik Indonesia di tahun 2010. Ada cukup banyak album Indonesia yang sedang saya dengarkan. Ada lima album yang menunggu untuk ditakar. Selain itu, kesempatan untuk menakar semua album tersebut tidak cukup optimal karena saya ada di tengah-tengah tugas mengoreksi ujian pembelajar. Jadi, kelimanya tidak akan selesai ditakar dalam waktu dekat ini.

Walau demikian, saya sempat-sempatkan diri pula untuk menulis karena saya sekarang ini “kecanduan” menulis. Ini adalah bentuk kecanduan saya yang lain selain kecanduan dengan game Football Manager. Kecanduan menulis ini membuat saya resah bila tidak menulis dalam waktu sehari. Bila ada yang “mengganjal” di kepala dan di hati, saya cenderung sangat ingin menuliskannya sekarang ini.

Akibat kecanduan menulis itu ada dua. Pertama, saya jadi agak rajin menulis sekarang ini karena menulis sudah menjadi kesenangan. Sekarang ini rasanya ada sesuatu yang mengganggu bila saya tidak menulis dalam waktu sehari dan saya bahagia dengan menulis. Walau begitu ada juga efek kedua, saya jadi
senang menulis yang tidak “penting”. Menulis banyak jika tidak penting dan tidak menjadi sebuah tulisan “penuh”, mungkin menjadi sesuatu yang sia-sia jua.

Hidup dengan berani adalah hal yang saya langsung tangkap ketika mendengar ini. Saya juga berpikir ada jenis interaksi lain ketika saya menakar album ini. Biasanya saya menakar album dengan “berjarak” tetapi album ini menurut saya tidak terlalu membuat jarak. Saya kenal cukup dekat dengan salah seorang personel Oh Nina! Jadinya memang agak unik karena saya jadi sedikit tahu atas proses kreatif tentang album ini.

Tetap terdapat tiga titik ketika kita menganalisis album. Pertama, kita semata-mata melihat albumnya. Pada titik ini kita bisa menganggap “pengarang telah mati”. Ini adalah jenis yang paling mungkin terjadi dalam takaran album. Kedua, kita bisa mengamati atau mencoba memahami “pencipta” albumnya. Terakhir, kita bisa menelaah interaksi antara pencipta dengan pesan media yang dihasilkannya.
Inilah uniknya album ini. Saya sedikit memahami proses kreatif album ini dari salah seorang personelnya.

Impresi itu malah datang secara tidak diduga ketika kami pergi ke pasar malam rakyat. Saya pergi bersama keluarga ke pasar malam tersebut dan tadinya saya pikir inspirasi itu berasal dari anak atau istri saya, ternyata inspirasi malah berasal dari adik-adik saya, yang juga ikut ke pasar malam rakyat itu.
Ternyata pada saat itu saya malah terinspirasi untuk menulis puisi. “Sungai kreatif” yang sedang deras mengalir di dalam diri saya adalah pesan fiksional, terutama puisi. Karena itulah, saya malah lebih dulu bisa menulis puisi untuk album ini, inilah puisi untuk album ini, juga untuk salah seorang personelnya:

Kita mestinya tak peduli
Pada pasar malam rakyat atau pasar siang hasrat
Begini sajalah
Hidupi dengan berani
Tidak terlalu banyak mempertanyakan
Kompetisi konsep yang selalu beriringan
juga untuk apa jiwa ditasbihkan

Dari adik-adik saya itulah, keduanya personel band, satu personel Oh Nina! dan satunya Suddenly Sunday, saya mendapat pelajaran untuk “hidup dengan berani”. Kita seringkali membuat “kerangkeng” untuk diri kita sendiri dengan idealitas tertentu yang kita anggap baik. Inilah yang membuat kita membatasi diri sendiri: berpikir-pikir apakah yang telah kita hasilkan baik atau tidak dan sebagainya. Saya kemudian mendapat inspirasi dari mereka, adik-adik saya itu, bahwa kreativitas itu mesti dialirkan tanpa mesti mengingat terlalu banyak pada konsepsi ideal tersebut.

Kira-kira itulah tafsir bebas saya atas (super) mini album ini. Bila berbicara tafsir langsung atas album ini, saya merasakan betul tiga lagu yang ada sangat mengasyikkan untuk didengarkan, apalagi untuk yang sudah terbiasa dengan New Order, Pet Shop Boys, dan Depeche Mode seperti saya.

Saya juga sudah menjadi penggemar Oh Nina! sejak album Eppi Space Creature pada tahun 2008, juga setelah mendengar mereka meng-cover lagu Kosong-nya Pure Saturday yang menjadi bagus pula setingkat dengan lagu aslinya. Saya senang mendengar album ini dan ingin terus mendengarnya berulang-ulang.

Album penuh sepertinya wajib kita tunggu.

Judul : Highway E. P.
Tahun : 2009
Label : Edition 59

Daftar lagu :
1. Love & Life
2. Highway
3. Stellar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...