Selasa, 11 Agustus 2009

Keberagaman dan Kebersamaan Melahirkan Keindahan (Resensi untuk album Dwiki Dharmawan and World Peace Orchestra)

Kembali pada musik yang indah. Begitulah kalimat yang terus-menerus “menendang” benak saya ketika mendengarkan album ini. Album yang sangat bagus dan membuat saya semakin bangga dengan musik Indonesia. Indonesia memiliki tradisi musik yang kaya.

Tulisan yang bagus mengenai album ini sudah dilakukan oleh Fariz RM di majalah Rolingstone Indonesia edisi Agustus 2009. Fariz mengawali tulisannya dengan cerita mengenai kekayaan musik Indonesia. Tidak hanya “kekayaan” dalam arti yang abstrak tetapi kekayaan yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia sehari-hari. Misalnya dalam lagu-lagu permainan dan festival menyanyi anak sekolah.

Album ini juga mengingatkan saya pada Yanni dan Kitaro pada masa pertengahan 1990-an lalu. Masa album instrumental begitu disukai. World music memang sangat populer pada waktu itu. Selain itu saya juga teringat dengan Peter Gabriel yang eksplorasi bermusiknya luar biasa dan Michael Stipe, vokalis REM, yang turut berkontribusi di album kolaborasi bernama “One Giant Leap”. Album tersebut menyatukan banyak musisi di dunia.

Apa yang kita dapat dari album milik Dwiki Dharmawan dan the World Peace Orchestra ini? Saya tidak mengerti ilmu musik jadi saya tidak menjelaskannya dalam ilmu itu tetapi saya pikir saya penikmat musik yang tekun…hehe…jadi saya melihat, album ini memberi kita banyak pesan. Album ini memberi pesan pada kita bahwa keberagaman dan kebersamaan sangat mungkin dapat menghasilkan keindahan.

Keberagaman tersebut dapat dilihat dari suara alat musik yang muncul. Musisi dari Indonesia dan manca negara hadir di album ini. Tidak ada lagi “pemisahan” musik Barat dan Timur atau apa pun label musiknya. Semuanya bercampur menjadi satu dan menciptakan keindahan luar biasa. Terkadang jazz dicampur dengan irama “tradisional”…terkadang paduan yang lain.

Album world music rasa Indonesia Indonesia ini selain menunjukkan keberagaman, juga memberi makna pada kita bahwa kebersamaan untuk menghasilkan karya musik yang bagus agar benar-benar mewujud bila diseriusi.

Jadi, keberagaman latar-belakang dan kebersamaan visi berkreasi sangat penting untuk menghasilkan karya yang bagus. Saya yakin ini tidak hanya berlaku di bidang musik tetapi juga di semua bidang. Saya yakin, dengan musik pun, “perdamaian” dunia dapat diwujudkan, sesuai dengan harapan yang tertulis di album ini: “we are promoting peace in the world through music and music can deliver that message”.

Secara pribadi lagu yang paling saya sukai di album ini adalah “Ie”, baik yang versi “Amerika” maupun versi “Australia”, karena benar-benar menunjukkan keberagaman dan kebersamaan tersebut.
Lagu-lagu lainnya, termasuk yang ditata oleh Dwiki Dharmawan, adalah lagu-lagu yang bagus. Walau demikian, saya lebih suka dengan lagu-lagu yang memang berasal dari kekayaan Tanah Air kita. Ada lagu Ie (Flores), Janger (Bali), Paris Barantai dan Ana Ratin Teo (Kalimantan). Tetapi ya itu, Kalimantan yang mana? Pulau Kalimantan adalah pulau yang luas. Keterangan yang diberikan juga semestinya mendetail.

Sebaiknya musik tradisional dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Papua, juga muncul. Mungkin format album yang terbatas tidak memungkinkan semuanya “tampil”. Sangat layak kita tunggu album-album Dwiki Dharmawan dan World Peace Orchestra selanjutnya.

Sungguh, Indonesia sangat beruntung memiliki musisi seperti Dwiki Dharmawan. Kita sangat diberkahi dapat mendengarkan karya fenomenal ini.

Daftar lagu:
1. The Spirit of Peace
2. Benggong Banggong
3. Ie (Sidney Version)
4. Janger
5. Numfor
6. Paris Barantai
7. Island of God
8. Ana Ritin Teo
9. Arafura
10. Clarissa
11. Jazz for Freeport
12. Ie (LA Version)
Harga : Rp. 89.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...