Rabu, 05 Agustus 2009

Kau

Kau adalah senja temaram yang perlahan hilang kemudian tinggal dalam kenangan
Kau adalah akhir lagu yang tak lagi terdengar pelan-pelan selanjutnya meringkuk di hati

Kau itu larik kalimat indah dan bernas yang kubaca dan kemudian menggedor eksistensi
Kau itu anai-anai konsep yang kupahami kemudian bertamasya dalam pikiranku

Kau mungkin bukan segalanya
tetapi kau ada di dalam dan luar tubuh fana ini...

(Jadi ingat dengan puisi pertama saya ketika masih kelas 1 SMA yang juga berjudul "Kau". Sebenarnya saya ingin menulis tentang Mbah Surip. Tapi ntar dulu deh...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Lagi, Berjuang Lagi

Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...