Ebiet G. Ade bagi saya adalah “pahlawan” pada masa kecil. Mungkin hal ini juga dirasakan oleh orang-orang seumur saya (jadi terasa tua nih…hehe… ) atau yang lebih tua sedikit, yang melewati usia remaja pada waktu lagu-lagu Ebiet ngetop. Lirik lagu Ebiet sangatlah saya suka. Mungkin menjadi varian lain dari komik Djair dan kisah Trio Detektif-nya Alfred Hitcock. Lirik-lirik lagu Ebiet yang puitis tetapi tidak cengeng mengubah pandangan banyak orang pada waktu itu, awal dekade 1980-an.
Lagu-lagu Ebiet menjadi atmosfer kehidupan sehari-hari sewaktu saya kecil, suka tidak suka, disadari ataupun tidak. Album-album awal Ebiet, Camelia I sampai Camelia IV mencengkeram benak saya. Saya jadi menyadari atmosfer puitis mungkin salah satunya dari lirik lagunya Ebiet. Walau banyak lirik lagu Ebiet yang bagus dan terkenal, saya sangat menyukai lirik lagu yang berjudul “Ada yang Tak Mampu Kulupa”. Lagu ini memang bukan lagu yang populer dari Ebiet tetapi lagu ini sangat berkesan bagi saya.
Mengapa lagu ini berkesan? Kira-kira pada waktu awal pindah ke Yogya pada awal 1990-an, sewaktu acara radio masih menjadi pesan media dominan. Tengah malam, ketika saya sedang mengerjakan tugas sekolah, saat saya benar-benar jenuh mengerjakan tugas dan merasa diabaikan oleh seorang gadis yang saya taksir, lagu ini tiba-tiba “datang” diputar oleh sebuah stasiun radio. Padahal lagu Ebiet biasanya tidak akan diputar di radio tersebut karena formatnya top 40.
Saya sudah mengenal lagu ini satu dekade sebelumnya, tetapi pada saat itulah, lagu ini benar-benar hadir di benak dan hati saya sejak saat itu. Saya tertohok pada waktu itu, kemudian tersadar bahwa cinta itu hadir bukan dari sesuatu yang abstrak melainkan dari detail nyata yang kita tangkap dari panca indera. Ini tidak hanya berlaku untuk cinta antar manusia sebenarnya, walau itulah yang termaktub di lagu ini, tetapi cinta dalam arti yang luas.
Sekadar ingin berbagi keindahan lirik lagu tersebut. Inilah lirik lagu itu (efek lebih kuat akan kita rasakan, bila membaca lirik sambil mendengarkan lagunya).
Ada yang Tak Mampu Kulupa
Oleh: Ebiet G. Ade
Ada yang tak mampu kulupa
Bulu lembut di keningmu
Yang meremang kala ku kecup
Dan ketika ku sibak rambutmu
Ada yang tak hendak ku buang
Serangkaian kenang-kenangan
Yang tergambar di gelap malam
Dan tersimpan di pucuk daunan
Langit di atas simpang jalan
Menemaniku bernyanyi
Bagai gejolak pohonan runtuh
Bersama gitar
Bersama sepi
Bersama luka dan cinta
Aku masih sempat bernyanyi lagi
Ada yang mesti ku pikir lagi
Melepas dendam dan sakit hati
Dan berjuang membendung benci
Tuhan jagalah tanganku ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar