Apakah perasaan memiliki “ingatan”? begitulah pertanyaan yang saya pikirkan sejak lama. Saya bukan pengkaji psikologi dan tidak memiliki cukup waktu untuk memperdalam kajian yang menarik itu sehingga saya tidak mampu menjelaskannya secara memadai minimal bagi saya sendiri. Walau demikian, saya hampir yakin bahwa perasaan memiliki ingatannya sendiri. Setiap perasaan memiliki karakter tersendiri yang unik pada tiap kejadian dan tiap waktu yang berbeda.
Saya kira itulah alasannya mengapa saya begitu menyukai musik rekaman (recording). Musik membuat saya mengingat berbagai perasaan pada tiap kejadian di masa lalu. Ingatan akan perasaan berbeda dengan ingatan rasio yang lebih berkaitan dengan kepingan-kepingan informasi, sementara “bit” dihati mungkin tidak bisa dijelaskan dengan mudah melalui kata-kata.
Perasaan itu unik pada setiap kejadian. Kita memiliki perasaan berbeda untuk semua kejadian yang kita alami. Perasaan kita itu juga otentik. Sekali pun pilihan perasaan yang kita tunjukkan pada pihak lain bisa berbeda dengan perasaan yang kita sembunyikan, tetapi pertama-tama perasaan personal itu otentik. Bukan merujuk pada klasifikasi yang umum, semisal gembira atau sedih, marah atau pun bahagia luar biasa, bergairah atau suntuk, melainkan semacam perasaan yang unik yang terkadang sulit untuk diungkapkan.
Salah satu lagu dari masa lalu yang saya ingat benar adalah She’s Like the Wind, yang dinyanyikan oleh Patrick Swayze. Lagu ini hadir dalam OST Dirty Dancing (1987) yang dibintangi oleh Patrick Swayze dan Jennifer Grey. Sebenarnya lagu yang lebih terkenal dari OST Dirty Dancing adalah lagu yang berjudul (I’ve Had) The Time of My Life oleh Bill Medley and Jennifer Warnes. Lagu ini muncul dalam banyak kompilasi kaset pada waktu itu.
Filmnya sendiri saya tidak ingat dan saya berniat menontonnya lagi bila mungkin. Hal yang saya ingat pasti, om dan tante saya tergila-gila pada film itu. Dan juga saya ingat bagaimana pada waktu SMP itu, liputan dan cerita tentang film ini mendominasi majalah-majalah remaja. Seingat saya, pada film inilah popularitas pertama didapat oleh Patrick Swayze. Popularitas keduanya didapat dari film “Ghost” pada tahun 1990. Patrick Swayze menunjukkan bahwa dia bisa menyanyi walaupun dia tidak “aji mumpung” seperti halnya bintang di Indonesia.
Lagu ini adalah lagu-lagu awal yang saya “mengerti”. Artinya saya mulai betul-betul sadar dalam mengakses pesan musik rekaman. Sebelum itu memang banyak lagu yang saya ketahui tetapi sifatnya lebih hanya mengalir masuk-keluar di telinga saya. Tidak saya resapi benar. Saya ingat betul lagu ini hadir di dalam kaset kompilasi lagu-lagu bagus, hal yang galib pada jaman itu. Saya ingat benar perasaan saya yang benar-benar sedih tetapi damai ketika mendengar lagu ini. Saya ingat benar suasana sepi mendengarkan lagu ini dari kamar om saya. Lagu ini terdengar lamat-lamat tetapi justru itulah yang membuat lagu ini indah.
Lagu ini juga menunjukkan satu hal lain pada saya yaitu sulitnya mencari lagu yang tidak menjadi hits. Sudah beberapa lama saya mencari lagu ini tetapi tidak jua ketemu. Barulah minggu kemarin saya mendapatkan cd-nya karena ada potongan harga di Bulletin. Harganya menjadi Rp. 25.000,-. Termasuk murah untuk cd musik barat. Seperti halnya dengan semua pesan media yang lain, lagu ini ada dalam konteksnya sendiri, tahun 1980-an.
Saya juga masih mencari lagu-lagu lama, terutama lagu Indonesia yang memang tidak diproduksi lagi. Dokumentasinya pun sulit karena waktu lagu itu populer, formatnnya masih berupa kaset, yaitu: Elegi Buat Nana yang dinyanyikan oleh Ryan Hidayat, yang juga menjadi OST dari film berjudul sama. Lagu lainnya adalah Kesan Pertama oleh Didi Bofa, serta lagu-lagu di dalam film televisi ACI (Aku Cinta Indonesia) pada awal tahun 1980-an. Sampai sekarang saya belum menemukan lagu-lagu tersebut, apalagi dokumentasi musik populer Indonesia tidak ada yang ditujukan oleh publik, tidak seperti film ataupun media cetak.
Berikut ini lirik lengkap lagunya: (efek film akan lebih kuat bila kita juga menonton filmnya. Ada teman yang punya filmnya?)
She’s Like the Wind
By: Patrick Swayze
She’s like the wind through my tree
She rides the night next to me
She leads me through the moonlight
Only to burn me with the sun
She’s taken my heart
But she doesn’t know what she’s done
Feel her breath on my face
Her body close to me
Can’t look in her eyes
She’s out of my league
Just a fool to believe
I have anything she needs
She’s like the wind
I look in the mirror and all I see
Is a young old man with only a dream
Am I just fooling myself
That she’ll stop the pain
Living without her
I’d go insane
____
Kamis, 31 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menulis Lagi, Berjuang Lagi
Di akhir tahun mencoba lagi menulis rutin di blog ini setelah sekitar enam tahun tidak menulis di sini, bahkan juga jarang sekali mengunjung...
-
Baru-baru ini kita dikejutkan kembali oleh peristiwa penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Set e lah penyebaran film Fitna tahun lalu, kal...
-
Untuk seorang sahabat lama di hati dan bukan dalam kehidupan nyata.... Entah mengapa aku sangat merindukanmu sekarang. "Urgency of now...
-
Membicarakan “nyala api”, entah mengapa saya jadi ingat dengan lagu the Doors, “Light My Fire”. Mungkin makna lagu ini tidak ada hubungan la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar